Edisi.co.id, Jakarta - Viral lowongan JNE Sub Agen Tamiang Layang, Barito Timur, Kalimantan Tengah, membuat poster Lowongan Kerja (Loker) yang salah satu syaratnya hanya menerima pekerja dari kalangan Muslim. Lowongan kerja itu dianggap diskriminatif yang menimbulkan kekecewaan, pada akhirnya ramai netizen membuat tagar BoikotJNE menggema di jagat Twitter, pada Selasa (7/12/2021).
Menanggapi permasalahan ini Vice Presiden of Marketing JNE Eri Palgunadi menegaskan bahwa, kejadian ini merupakan pelanggaran terhadap SOP dan nilai-nilai perusahaan.
Baca Juga: Terima Award People Of The Year 2021, Presdir JNE: Saya Dedikasikan untuk Ksatria dan Srikandi JNE
“JNE sangat menghargai keberagaman dan perbedaan,” kata Eri dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Selasa (7/12/2021).
Eri menjelaskan JNE hadir di Indonesia selama 31 tahun, dan dibangung oleh Manajemen dan karyawan/karyawati yang berasal dari beragam bangsa, ras, dan agama.
Baca Juga: Buku Bahagia Bersama Mengajarkan Filosofi JNE Tentang Berbagi, Memberi, dan Menyantuni
"Kami sangat memegang teguh nilai-nilai perusahaan yang megutamakan toleransi dan saling menghormati serta menghargai perbedaan," tegas Eri.
Kongkritnya lanjut Eri, nilai-nilai ini direalisasikan dalam berbagai aspek pada aktifias JNE, antara lain: kegiatan keagamaan karyawan, apresiasi perjalanan ibadah bagi karyawan dengan masa kerja 10 tahun (umroh, holly land, dan lain-lain).
Dalam bentuk lain, JNE juga melakukan pengiriman gratis Al-Qur'an dan Alkitab bersama kang Maman Suherman ke berbagai taman bacaan, santunan ke berbagai panti asuhan Muslim, Kristiani, Hindu dan Budha.
“Di sosial media, JNE rutin membuat konten religi terkait ibadah Jumat dan Minggu," pungkas Eri Palgunadi.
Imbas dari kejadian ini, JNE secara tegas memberikan sanksi pemutusan hubungan kerjasama dengan pihak mitra dan kepada oknum karyawan yang terkait dengan kasus ini akan dilakukan pemutusan hubungan kerja.