Edisi.co.id - Muhammadiyah sangat menyesalkan sikap Kedubes inggeris yang tidak menghormati negara Republik Indonesia dengan mengibarkan bendera LGBT. Hal tersebut dinyatakan Anwar Abbas Pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam keterangan tertulisnya
"Mereka harus tahu bahwa bangsa indonesia punya falsafah pancasila dimana bangsa indonesia sangat menghormati nilai-nilai dari ajaran agama,"terang Anwar, Sabtu (21/5/2022).
Tidak ada satu agamapun dari 6 agama yang diakui oleh negara indonesia yang mentolerir praktek LGBT apalagi agama islam yang merupakan agama mayoritas penduduk di negeri ini.
Baca Juga: HBKB Kembali Digelar, Berikut 6 Lokasi CFD di Jakarta
"Muhammadiyah melihat praktek LGBT itu bukanlah merupakan hak asasi manusia. Dia merupakan perilaku menyimpang yang bisa diobati dan diluruskan," imbuhnya
Oleh karena itu negara harus hadir membantu mereka untuk bisa keluar dari perilaku yang tidak terpuji tersebut.
"Praktek LGBT tersebut merupakan tindakan yang secara jelas anti manusia dan kemanusiaan karena dia akan membuat punah umat manusia karena adalah mustahil laki-laki kawin dengan laki-laki atau perempuan kawin dengan perempuan akan melahirkan anak," jelas Anwar.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Amankan Seorang WNA Terduga Pencurian Uang Nasabah
Jadi kalau penduduk bumi yang jumlahnya saat ini sekitar 8 milyar bila mereka melakukan perkawinan sejenis maka sudah bisa diperkirakan 150 tahun yang akan datang tidak akan ada seorangpun anak manusia di muka bumi ini.
"Jadi praktek LGBT ini merupakan praktek yang anti manusia dan kemanusiaan karena bisa menyebabkan punahnya manusia di atas dunia ini," pungkasnya.