Edisi.co.id - Korea Utara telah melakukan uji coba rudal balistik untuk yang kedua kalinya dalam seminggu, pada Rabu, (15/9) waktu setempat.
Sebelumnya, mereka diketahui juga meluncurkan senjata nuklir tersebut.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, dua rudal balistik itu diluncurkan dari sebuah situs di Korea Utara Tengah.
Rudal itu diarahkan menuju perairan pantai timur semenanjung Korea, akan tetapi, baik Korea Selatan maupun Badan Intelijen Amerika Serikat sedang menyelidiki lebih lanjut peluncuran tersebut.
Baca Juga: Sertifikasi Halal Gratis untuk UMK, Begini Ketentuannya
Sementara itu, pemerintah Korea Utara mengatakan bahwa rudal jelajah milik negaranya telah melakukan perjalanan dan mencapai target pada jarak 1.500 km (930 mil). Jangkauan itu memungkinkan untuk menyerang sebagian besar Jepang, sebelum jatuh ke laut.
Namun, belum diketahui pasti area pendaratan dari rudal balistik milik negara pimpinan Kim Joung Un tersebut.
Melansir independent, penjaga pantai Jepang mengatakan bahwa proyektil yang diduga berasal dari rudal tersebut telah mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Baca Juga: Holding BUMN Ultra Mikro, Didik Rachbini: Jangan Sekadar di Gabung
Sedangkan, pihak Korea Selatan menyebutkan bahwa rudal tersebut mendarat di lepas pantai Timurnya.
Selain itu, belum diketahui pasti juga mengenai maksud dari uji coba peluncuran dua rudal balistik itu.
Namun, para ahli memprediksi bahwa uji coba senjata itu adalah respons atas kebuntuan diplomasi nuklir antara Pyongyang dan Washington.
"Dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat menemui jalan buntu pada 2019 setelah Korea Utara menuntut keringanan sanksi besar sebelum membongkar fasilitas nuklirnya. Permintaan itu ditolak oleh pemerintahan presiden Donald Trump saat itu," kata seorang ahli, dikutip dari independent, Rabu, (15/9).
Baca Juga: Kini Utang Luar Negeri RI Hampir Tembus 6 Ribu Triliun