Fenomena Maraknya Pinjaman Online, Waketum PERSIS: Krisis Ekonomi Jadi Penyebab Maraknya Pinjol Ilegal

photo author
- Senin, 18 Oktober 2021 | 11:57 WIB
Wakil Ketua Umum PP Persatuan Islam Dr. Jeje Zaenudin - Foto: Henry Lukmanul Hakim.
Wakil Ketua Umum PP Persatuan Islam Dr. Jeje Zaenudin - Foto: Henry Lukmanul Hakim.

 

Edisi.co.id, Jakarta - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) sangat mendukung langkah pemerintah yang membubarkan agen-agen pinjaman online (pinjol) ilegal itu dan memproses hukum para pelakunya.

Wakil Ketua Umum (Waketum) PP PERSIS , Dr. Jeje Zaenudin, menyikapi fenomena maraknya pinjaman online ilegal yang pada akhirnya meresahkan mayarakat.

“Mengapresiasi langkah Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang telah berhasi mengungkap jaringan pinjaman online ilegal dan telah menetapkan beberapa orang menjadi tersangka,” kata Dr. Jeje, Senin (18/10/2021).

Baca Juga: Bikers BrotherHood dan Komunitas Lain Akan Berbagi Hadiah dan 1 Ton Beras di Hari Santri Nasional

“Maraknya pinjol ilegal menunjukkan ada beberapa aspek yang sedang terjadi ditengah masyarakat. Ia menilai, salah satu aspek penyebab maraknya fenomena pinjol dikarenakan rakyat memilih pinjol karena krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19,” ucap Dr. Jeje.

Aspek lainnya lanjut Dr. Jeje, pandemi Covid-19 yang sudah hampir dua tahun telah menyebabkan banyak masyarakat kehilangan pekerjaan dan berdampak menjadi krisis ekonomi di Indonesia.

“Hal ini berdampak masyarakat mencari jalan pintas instan tanpa syarat yang rumit meminjam ke pinjol yang illegal guna menyambung hidup dan menyambung usahanya,” paparnya.

Baca Juga: Demokrat Kubu AHY ke Kemenkumham, Yusril: Apa Badan Peradilan Sekarang Sudah Pindah ke Kemenkumham

Lebih lanjut jelas Dr. Jeje, sementara mencari pekerjaan baru sangat susah, mencari pinjaman modal dan kebutuhan sehari-hari ke lembaga keuangan formal juga banyak syaratnya dan pinjol ilegal menjadi solusi kemudahan

“Selain itu, pinjol ilegal juga sangat agresif menawarkan pinjaman mudah dan cepat melalui nomor telepon dan whatsapp ke masyarakat. Entah dari mana mereka mengetahui nomor telepon dan whatsapp sasarannya. Ini menunjukkan mereka mendapat nomer-nomer sasarannya secara illegal,” tandasnya.

Ia menambahkan, budaya masyarakat kita juga yang masih lemah antisipati dan mudah tergiur dengan pinjaman konsumtif tanpa berpikir panjang dampaknya.

Baca Juga: SMP PCI Jadikan Pemilihan Ketua OSIS Sebagai Ajang Pembelajaran Demokrasi

“Situasi seperti itu dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan finansial di tengah kesulitan masyarakat,” ucapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X