Tutup Ijtima’ Ulama, Menag Yaqut Sebut Ulama Pegang Peran Penting Dalam Pembangunan Nasional

photo author
- Kamis, 11 November 2021 | 15:08 WIB
Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qaumas ketika menutup Ijtima' Ulama Ke-VII via daring - Foto: Henry Lukmanul Hakim
Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qaumas ketika menutup Ijtima' Ulama Ke-VII via daring - Foto: Henry Lukmanul Hakim

Edsis.co.id, Jakarta - Pelaksanaan Ijtima’ Ulama Komisi fatwa MUI ke VII dengan tema “Optimalisasi Fatwa untuk Kemaslahatan Bangsa yang berlangsung dari tanggal 9 sampai 11 November 2021 di Hotel Sultan Jakarta telah resmi ditutup oleh Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qaumas.

Dalam sambutannya via daring, Menag menyampaikan bahwa keputusan-keputusan yang dihasil akan membawa manfaat dan kemaslahatan buat umat. Bukan hanya buat kehidupan pribadi, tetapi untuk seluruh umat, bangsa, dan negara.

“Ijtima’ Ulama Komis Fatwa MUI  ini merupakan tradisi keberislaman yang sangat positif bagi bangsa yang dikenal sangat religious, seperti Indonesia ini,” ujar Menag.

Baca Juga: Menarik, Di Hari Pahlawan, Siswa SMP PCI Mendapatkan Pelajaran Dari Guru Besar Sejarah Prof. Dadan Wildan

Lebih lanjut kata Menag, bahwa negara Indonesia memang bukan negara agama, tetapi seluruh perilaku kehidupan kita dalam berbangsa dan bernegara, serta bermasyarakat tentu saja diwarnai dengan nilai-nilai ke agamaan.

“Tentunya apa yang telah dilaksanakan oleh komisi fatwa MUI dan para kiyai bertujuan untuk merawat pengembangan ke ilmuan ke agamaan,” paparnya.

Mantan ketua umum GP Anshor pun menambahkan, masalah keumatan akhir-akhir ini terus berkembang dan menjadi semakin kompleks sehingga memerlukan solusi-solusi keagamaan yang tidak biasa. Tentu saja dengan solusi keagamaan yang lebih progresif dan tentu memiliki wawasan dan perspektif ke depan serta mampu memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

“Apalagi permasalahan yang dibahas menjadi masalah ijtihadiyah yang menjadi domain para ulama sebagai ahlinya. MUI tentunya memilik kapasitas untuk melakukan hal ini,” jelas Menag.

Baca Juga: Foto: Hari Pahlawan, Komunitas Onthel Tangerang Utara Lalukan Tabur Bunga dan Doa di TMP Taruna Tangerang

Ia menilai, ulama dan cendikiawan hemat saya dituntut untuk hadir memberikan solusi-solusi. Agar keberagamaan dan keberagaman umat tentu saja tidak mengalami staknasi atau jumud.

“Karena kejumudan ini dapat mengancam masa depan umat. Apalagi di era distrupsi seperti sekarang mengahadpi tantangan yang sanat serius,” imbuhnya.

Lebih jauh lagi Menag menyebutkan dalam posisi ini ulama menjadi bagian yang amat penting dari proses pembangunan nasional, jika MUI sekala berkala menjalankan Ijtima’ ulama ini.

Baca Juga: Foto: Jelang Hari Pahlawan, Massa Gelar Aksi di Depan Gedung KPK

Bersyukur kehadiran ulama ini merupakan anugerah yang luar biasa bagi bangsa Indonesia dan tentu bersama-sama dengan umaro merawat, membangun, dan terus mengembangkan masyarakat dan yang terpenting lagi peran ulama adalah menjaga NKRI tetap kokoh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X