Edisi.co.id- Ahad 29 Mei 2022, ICMI Orda Depok menggelar Rapat Kerja Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia Organisasi Daerah Kota Depok. Rapat Kerja hari ini merupakan bagian dari program 100 hari pertama ICMI Orda Depok sejak dilantik pada 20 Maret 2022.
Acara rapat berlangsung di Lt.4 gedung Lecture Theatre 5 Lantai 4 Jakarta Global University. Dibuka dengan seremoni; menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars ICMI, pembacaan kalam ilahi, dan ditutup dengan doa.
Ketua Majelis Pengurus ICMI Orda Depok Prof. Dr. Eng. Ir. Sri Harjanto pada kata sambutan sesi pembuka menegaskan kembali spirit khidmah ICMI dalam tiga kata; Bersama, Bergerak, Berdaya. Spirit ini dibingkai dalam tagline ICMI Orda Depok; Transformatif & Inspiratif.
Pada kesempatan itu, Prof. Sri menyitir QS. Ali Imran [3] : 104 tentang perlunya kehadiran satu komunitas yang memiliki komitmen yang mengajak komunitas lain kepada kebajikan. ICMI memiliki peluang untuk mengambil peran kebajikan itu di tengah-tengah masyarakat.
ICMI dan Creative Minority
Lebih lanjut, Prof. Sri mengaitkan pemaknaan sekelompok kecil dalam konteks kontemporer dengan gagasan sejarawan Arnold Joseph Toynbee, profesor sejarah Universitas London. Toynbee dalam buku yang ditulisnya sepanjang tiga dekade (1930-1960); A Study of History, menyebut Creative Minority menyasar pada sekelompok minoritas yang kreatif.
Menurut Toynbee, sebuah peradaban itu muncul bukan karena berasal dari individu dengan genetik yang superior, atau karena lingkungan geografis yang menguntungkan. Akan tetapi karena ada individu-individu atau sekelompok orang yang memberikan respon kreatif dari situasi atau kondisi, atau tantangan yang sulit.
Peradaban baru yang dibangun itu akan lebih baik dan berdaya tahan lama ketika ada creative minority ini. Kelompok inilah yang mampu melahirkan ide atau gagasan, metode atau program kerja sebagai upaya realisasi ide dan gagasan tersebut dalam menghadapi dan menjawab tantangan dan masalah yang ada di tengah masyarakat.
Baca Juga: Bela Baitul Maqdis, Ustaz Bachtiar Nasir Ajak Umat Lakukan Hal Ini
Ide baru itu adalah ide kreatif, bisa jadi out of the box. Metode atau program kerja itu kemudian ditularkan dan disebarkan kepada masyarakat lainnya yang lebih mayoritas, dalam lingkup dan skala lebih luas. Itulah yang digambarkan sebagai creative minority oleh Toynbee.
Cendekiawan yang tergabung dalam ICMI Orda Depok dikarakteristikkan sebagai creative minority itu, punya karakter mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Ia juga melakukan transformasi, menjadi inspirasi di kota Depok khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Agama dan Negara
Dr. K.H. Syamsul Yakin, MA dalam kata sambutannya mewakili Ketua Dewan Pakar menyinggung tiga basis peran ICMI, yakni kecendekiawanan, keislaman, dan keindonesiaan. Pemimpin Pondok Pesantren Darul Akhyar dan Skretaris Umum MUI Kota Depok ini mengutip Imam al-Ghazali dalam kitabnya Al Iqtishad Fil I'tiqad yang menyatakan antara agama dan negara itu bagaikan saudara kembar. Karena itu ICMI menggabungkan antara keislaman dan keindonesiaan. Dalam al-Ihya, kata Kiai Syamsul menambahkan, al-Ghazali menegaskan bahwa keteraturan agama sangat bergantung dengan keteraturan negara, sementara keteraturan negara sangat bergantung dengan pemimpin yang ditaati.
Maka ICMI yang berbasisi kecendekiawanan, keislaman, dan keindonesiaan layaknya lokomotif. ICMI Orda Depok harus membangun, mengabdi untuk masyarakat dan negara. Maka semboyan bergerak, bersama, dan berdaya sangat tepat menjadi spirit ICMI Orda Depok menunjukkan kiprah membangun kota pendidikan dan kota jasa di samping Depok dikenal sebagai kota yang religius.
Artikel Terkait
Ternyata Ini Penyebab Penyakit Mulut dan Kuku Masuk ke RI
Foto: Pecinta Kuliner Khas Palembang Memadati Festival Jajan Pempek RPX di Living World
Sukes! Festival Jajan Pempek di Tangerang, Pemprov Sumsel: Baru 3 Jam 5 Ton Pempek Habis Terjual
Bersama SAR Ditjen Hubla Lakukan Evakuasi Kapal Nelayan yang Tenggelam di Selat Makassar
Penumpukan Pengguna KRL di Stasiun Manggarai, KAI Commuter Minta Maaf
Perketat Pengawasan Ternak dari Daerah Tertular, Kabarantan Turun Langsung
Mulai 1 Juni 2022, Penumpang KA Pangrango Dengan Pembelian Tiket Secara Online Dapat Naik Dari Stasiun Bogor