4. Peluang untuk Kembali Tampil di Persatuan Islam (PERSIS).
Saat ini, Persatuan Islam (PERSIS) dipimpin oleh Al Ustad K.H. Aceng Zakaria, salah satu ulama besar yang dimiliki Persatuan Islam (PERSIS) saat ini. Jika beliau masih bersedia mengemban amanah melanjutkan kepemimpinannya, saya kira muktamar akan berlangsung cepat. Sebab harus diakui, Persis masih kekurangan tokoh ulama yang mumpuni.
Baca Juga: Bentuk Cinta dan Kasih Sayang ke Ksatria dan Srikandi, Bos JNE Unggah Foto dan Berikan Nasihat
Ulama generasi murid KHE Abdurrahman Allahu yarham, tidak banyak lagi yang berperan aktif di jamiyyah. Mungkin tinggal Prof. Dr. KH. Maman Abdurrahman dan KH. Romli yang juga sudah cukup sepuh. Rata rata diatas 70 tahunan
Lapis kedua setelah ustad Aceng, nampaknya belum ada yg menonjol. Dalam pandangan saya, Dr. KH. Dedeng Rosyidin mungkin salah satunya di lapis ini. Disamping ustad Dr. Uyun Kamiludin, Dr. Komarudin Saleh, Ustad Zae Nandang, Ustad Jalaludin dan ustad Daerobi yang rata rata menjelang usia 60 tahun.
Ada lapis ketiga setelah itu di kisaran usia 50 tahunan. Pada lapis ini, mereka mantan aktivis Pemuda Persatuan Islam (PERSIS). Ada Prof. Atip Latifulhayat, Ph. D, ada Dr. Irfan Syafrudin, KH. Drs. Ustad Uus Ruhiyat, dan Ustad Wawan Sofwan misalnya.
Usia dibawah 50 tahunan, yang nampak menonjol saat ini ada Dr. KH. Jeje Zaenudin, Dr. Tiar Anwar Bahtiar, Dr. Haris Muslim, Dr. Ihsan Setiadi Latif, Dr. Latif Awaludin, Dr. Nasrudin Syarif, Dr. Nurmawan, KH. Amin Mukhtar, dan masih banyak lagi kader lain yang dari sisi pendidikan cukup mumpuni.
Jika ustad Aceng karena alasan usia, misalnya, tidak lagi tampil menjadi ketua umum, maka dari generasi usia 50 tahunan saya kira Atip punya peluang besar. Di era global, milenial, dan digital saat ini, tentu medan dan strategi dakwah tidak bisa lagi konvensional seperti saat ini. Jika Persis ingin tampil lebih menasional dan mendunia, tentu harus didukung oleh imamah yang memiliki kemampuan personal dan manajerial yang mumpuni.
Jaringan nasional dan internasional harus dimiliki. Organisasi yang tiga tahun lagi berusia 100 tahun ini, jangan lagi diplesetkan Persis sebagai Persatuan Islam Sunda, di era milenial saat ini plesetan yang sangat lokal itu harus dibuang jauh jauh, Persatuan Islam (PERSIS) harus mendunia... Cag
Artikel Terkait
Bijak Sikapi Perbedaan Idul Adha 1443 H, Waketum PERSIS: Fokus Pada Rangkaian Ibadah Mulia Dzulhijah
Lebaran Kurban, Waketum PERSIS: Momentum untuk Memperkuat Ukhuwah dan Solidaritas Nasional
Waketum MUI Apresiasi Kapolri Bongkar Kasus Brigadir J Sampai Ke Akar
Waketum PERSIS: Tema Muktamar ke 16 PERSIS Transformasikan Gagasan untuk Kemaslahatan Umat Islam dan Indonesia