Edisi.co.id, Jakarta - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) mengajak seluruh elemen muslim dan warga bangsa Indonesia menjadikan momentum Idul Adha ini sebagai kesempatan untuk memperkuat ukhuwah dan solidaritas nasional.
“Saling menghormati dan dewasa dalam menyikapi perbedaan, serta mampu menepis isu-isu provokatif yang dapat menecah belah ukhuwah dan merusak suasana agung hari ini,” hal ini dikatakan Wakil Ketua Umum PP PERSIS Dr. Jeje Zaenudin dalam keterangan tertulisnya, Ahad (10/7/2022).
Selain itu, ia menegaskan bahwa momentum Lebaran Kurban sejatinya sebagai alat perekat persaudaraan dan berbagi kegembiraan melalui ritual kurban.
Baca Juga: Libur Idul Adha, Pelanggan Kereta Api Jarak Jauh Naik 46 Persen
Dengan adanya momentum Lebaran Kurban ini para pejabat pemerintah, dan para pemangku kepentingan sangat terbantu dengan suasana Lebaran Kurban ini untuk terus mendorong masyarakat saling tolong menolong dan bersatu bekerja sama mengatasi berbagai problema bangsa.
“Untuk itu sudah seharusnya bagi para pemimpin negeri dan pejabat negara membuktikan kesungguhan kerja mereka,” ucapnya.
Dari Mekkah al Mukaromah Wakil Ketua Umum Persatuan Islam menambakan bahwa para pemimpin harus jadi negarawan yang seluruh kebijakan dan keputusan mereka untuk kepentingan umat dan bangsa.
Baca Juga: Idul Adha Momen Tepat Menanamkan Anak Agar Cinta Allah dan Cinta Ibadah Sejak Dini
“Bukan untuk kepentingan kelompok tertentu,” tegasnya.
Penting ditekankan kepada para pejabat negara saat ini, bahwa keterbelahan dan polarisasi masyarakat masih terus berlangsung. Kalau memang cinta dan sayang akan masa depan bangsa ini, maka harus ada upaya serius menghentikan situasi terpolarisasi seperti ini.
“Jangan malah menimbulkan kesan sebaliknya, bahwa seakan - akan situasi keterbelahan ini sepertinya sengaja dirawat dan diawetkan demi kepentingan kekuasaan politik tertentu oleh pihak pihak yang tidak bertanggungjawab,” ungkapnya.
Baca Juga: Asperindo Berkurban 2 Ekor Sapi Pada Idul Adha 1443 H
Ia menilai, jika para pemimpin negeri ini mengambil keteladanan kepemimpinan seperti nabi Ibrahim dan Ismail, kita yakin permasalah bangsa seberat apapun akan teratasi.
Hikmah terbesar dalam Idul Kurban adalah kerelaan untuk mengalah egoisme diri sendiri dan mengorbankannya demi meraih keridhoan Allah," papar Dr. Jeje.
Artikel Terkait
Wahabi dan Salafi Tak Cocok di Indonesia, Waketum PERSIS: Kontra Produktif Dengan Semangat Berbangsa
Ramadhan Berlalu, Waketum PERSIS Ajak Umat Muslim Tetap Bangun di Waktu Sahur
Waketum PERSIS Minta Rektor ITK Harus Diproses Secara Hukum
Bijak Sikapi Perbedaan Idul Adha 1443 H, Waketum PERSIS: Fokus Pada Rangkaian Ibadah Mulia Dzulhijah