Edisi.co.id, Kabupaten Bandung - Sekretaris Umum (Sekum) PP Persatuan Islam Dr. Haris Muslim menyikapi teriakan dari jemaah Persatuan Islam atau masyarakat yang hadir pada acara Silaturahmi Akbar dan Grand Launching Muktamar XVI PERIS.
Dengan teriakan "Presiden, Presiden, Presiden," teriak jemaah Persatuan Islam ketika Ridwa Kamil memberikan sambutan.
Teriakan Presiden untuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut merupakan sesuatu teriakan yang spontan,” kata Dr. Haris dihadapan awak media disela-sela acara Silaturahmi Akbar PERSIS, di Stadion si Jalak Harupat Kabuptaen Bandung, Sabtu (27/8/2022).
Baca Juga: Akademi Dakwah Indonesia Kota Depok Gelar Wisuda Mahasantri Tahun Akademik 2021/2022
Ia menegaskan, hal ini tidak ada pernyataan resmi mengenai hal tersebut.
Tidak ada sikap resmi dari jamiyyah Persatuan Islam. Saya kira itu spontanitas dari warga jemaah Persatuan Islam atau masyarakat," ungkapnya.
Ia menambahkan, mungkin kalau yang datang orang lain, bukan kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.
Baca Juga: Diberhentikan Tidak Dengan Hormat, FS Ajukan Banding
“Saya kira akan mendapatkan teriakan yang sama,” papar Dr. Haris.
Dr. Haris yang juga Organizing Committee mengunkapkan kriteria pemimpin pada tahun pemilu nanti yang terpenting adalah jujur adil dan amanah.
“Dan yang mengerti permasalahan bangsa dan bisa memberikan solusi yang ada,” jelasnya.
Baca Juga: PWI Tegaskan Larang 20.000 Anggotanya Ikut UKW Lembaga Abal-abal dan Tidak Patuhi UU Pers
Disinggung isu kandidat ketua umum pada Muktamar nanti.
“Dr. Haris menjawab, kandidat ketua umum akan mengalir saja pada Muktamar nanti tergantung kepercayaan ummat,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Panitia Hanya Undang 3 Tokoh Jabar Pada Silaturahmi Akbar dan Grand Launching Muktamar PERSIS, Ini Alasannya
Majelis Penasehat: Muktamar ke 16 Momentum Penegasan PERSIS Sebagai Ikon Penting Pergerakan Islam di Indonesia
Tolak Rencana Pemerintah Naikan Harga BBM, Hima PERSIS: Efeknya Akan Merugikan Rakyat Kecil dan Mahasiswa
Waketum PERSIS Meminta Pemerintah Indonesia Tak Ikut Melegalkan LGBT