Edisi.co.id, Jakarta - Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Waketum PERSIS) Dr. KH. Jeje Zaenudin sangat prihatin dengan kejadian seorang santri bernama Albar Mahdi, asal Palembang, Sumatera Selatan.
Diketahui, seorang santri bernama Albar Mahdi, asal Palembang, Sumatera Selatan yang meninggal diduga karena dianiaya oleh senior di Pondok Pesantren Modern Gontor 1, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
“Tentunya kita mengucapkan duka yang sangat mendalam serta sangat ikut prihatin dengan kejadian di Pesantren Gontor,” kata Kiai Jeje ketika dihubung edisi.co.id, Kamis (8/9/2022).
Baca Juga: Muktamar XVI: Mencari Figur Ketua Umum PERSIS
Kiai Jeje mengatakan, kejadian tersebut sangat diluar dugaan manusia dan kontrol dari Pesantren.
Ia pun berharap, semoga kejadian ini tidak menjadikan stigma citra negatif kepada lembaga pendidikan Pesantren.
"Karena bagaimana pun kejadian dan kasus tersebut diluar daripada keinginan maupun pengawasan dan kontrol pihak Pesantren. Sebab, permasalahan seperti itu bisa saja terjadi dilembaga pendidikan manapun," jelas Kiai Jeje.
Baca Juga: Bareskrim Tetapkan 2 Pejabat Kemendag Jadi Tersangka Korupsi Gerobak
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam menilai, kejadian ini dilakukan oleh oknum santriwan yang mungkin diluar daripada tindakan kenakalan biasa.
“Sehingga sudah masuk keranah kriminal yang mencelakakan dan menghilangkan jiwa sesama santri,” paparnya.
Oleh sebab itu, Kiyai Jeje menambahkan, dengan kejadian tersebut atau kejadian-kejadian lain. seperti munculnya, kasus pelecehan seksual dan kasus yang tidak sesuai dengan akhlakul kharimah di pesantren. Semua itu tentu saja tidak boleh di generalisir, kemudian dijadikan alasan untuk menjadi takut atau menjadi khawatir apalagi kemudian memboikot lembaga pendidikan pesantren.
Baca Juga: Joko Widodo Melantik Abdullah Azwar Anas
“Karena kejadian itu, sekali lagi tegas Kiai Jeje diluar kontrol institusi dan pihak-pihak yang berwenang di Pesantren tersebut,” tegasnya.
Maka tidak ada alasan bagi orang tua dan anak-anak itu sendiri menjadi takut sehingga membenci dan meninggalkan lembaga Pesantren.
Artikel Terkait
Waketum MUI Apresiasi Kapolri Bongkar Kasus Brigadir J Sampai Ke Akar
Waketum PERSIS: Tema Muktamar ke 16 PERSIS Transformasikan Gagasan untuk Kemaslahatan Umat Islam dan Indonesia
Waketum PERSIS Meminta Pemerintah Indonesia Tak Ikut Melegalkan LGBT
Soal Kenaikan BBM, Waketum PERSIS: Sangat Prihatin, Berdampak Pada Kenaikan Harga Bahan Pokok