Terakhir Siti Komariah Ph.D., menyampaikan, kita perlu memberikan pemahaman kepada para guru dan siswa sekolah mengenai paham-paham radikalisme dan aksi-aksi terorisme agar terhindar dari hal tersebut.
“Selain itu, harus pula diberi pengetahuan bagaimana paham-paham radikal itu masuk ke generasi muda. Dengan cara itu, kita dapat melakukan pencegahan dini dengan model gerakan anti radikalisme di lingkungan pendidikan,” ujar Ibu Siti.
Baca Juga: Ribuan Jemaah Persatuan Islam Antar Kepergian Ulama Sejuta Karya KH. Aceng Zakaria
Sementara itu, Prof. Dadan menambahkan,, perkembangan Islam di Indonesia, penyebarannya tidak pernah diwujudkan dalam bentuk-bentuk yang radikal.
“Apalagi ditandai dengan perbuatan-perbuatan teror,” tegasnya.
Karena, lanjut Prof. Dadan, Negara Islam (Darul Islam - Islamic States) bukanlah tujuan utama. Tujuan utama ajaran Islam adalah rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta alam.
Baca Juga: Gempa M 5,1 Tak Berpotensi Tsunami, Guncang Yapen Papua
Menurutnya, untuk menanamkan deradikalisasi, perlu kesungguhan dalam penanganan pergerakan ideologi radikal.
“Pemerintah perlu mengintensifkan pemahaman dan kewaspadaan faham radikal dan meningkatkan aktivitas Deradikalisasi,” lanjutnya.
Kita juga perlu mencegah ideologi radikal. Untuk itu, perlu sinergitas antara keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan, keagaman, dan kemasyarakatan.
Baca Juga: Prof. Dadan Wildan: KH. Aceng Zakaria; Ulama Tawadhu Lautan Ilmu
“Selain itu, kita perlu memiliki cara dan model yang praktis dan tepat untuk mencegah gerakan radikal dan terorisme,” pungkas alumni Lemhannas Tahun 2007 ini.
Artikel Terkait
Dedikasikan untuk Kader Islami, Yayasan Prima Cendekia Islami Resmikan Sekolah Alam dan Rumah Tahfidz
Resmikan Sekolah Alam dan Rumah Tahfidz, Kapolda Jabar Apresiasi Yayasan Prima Cendekia Islami
Sekolah Alam dan Rumah Tahfidz PCI di Desain Unik dan di Cat Warna-warni, Ini Penjelasan Prof. Dadan