Edisi.co.id- Dalam rangka memudahkan Identifikasi Stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) telah mempersiapkan Aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil).
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Komisi IX (DPR RI), Dewi Asmara dalam Sosialisasi Percepatan penurunan Stunting di Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, pada 26 November 2022.
Seperti diketahui BKKBN bersama Mitra Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) selalu terdepan dalam mensosialisasikan Stunting kepada Masyarakat.
Dalam kesempatan Sosialisasi tersebut, Dewi Asmara mengajak calon pengantin (Catin) melakukan registrasi aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (Elsimil).
Ini penting dilakukan untuk memudahkan pendampingan oleh tim pendamping keluarga (TPK) yang ditugaskan khusus melakukan pendampingan intensif kepada calon pengantin maupun ibu hamil dan keluarga anak usia di bawah lima tahun (Balita).
“Elsimil ini bukan syarat boleh nikah atau tidak, tapi lebih kepada upaya identifikasi risiko stunting. Jika hasil pemeriksaan dianggap berisiko stunting, maka disarankan untuk tidak hamil dulu setelah menikah,” ungkap Dewi Asmara.
Dewi Asmara mengajak masyarakat menyadari bahaya stunting. Karena itu, penting bagi generasi muda untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum menikah.
Tujuannya agar setelah menikah kondisi kesehatan fisik aman untuk bisa hamil dan bayi yang dikandung sehat, sehingga saat melahirkan bebas dari risiko stunting.
“Stunting adalah kondisi fisik yang pendek disertai penurunan kondisi kognitif atau kemampuan berpikir. Saat tumbuh beranjak dewasa mengalami kondisi kesehatan yang buruk, produktivitas rendah, dan pada masa tua rawan menderita penyakit,” papar Dewi.
Di tempat yang sama, Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana Bogor Handayani menjelaskan, Elsimil dikembangkan untuk memastikan calon pengantin ada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.
Pada aplikasi Elsimil ini, calon pengantin diminta mengisi data dan riwayat kesehatan tiga bulan sebelum menikah.
Data tersebut diolah secara otomatis dan hasilnya menampilkan kondisi kesehatan calon pengantin.
Jika kondisi ideal belum tercapai, aplikasi akan menyarankan untuk menunda kehamilan. Artinya, Elsimil bukan merupakan tiket untuk menikah, melainkan untuk memonitor kesehatan calon pengantin.
“Jangan khawatir gagal menikah gara-gara aplikasi Elsimil. Pengunaan aplikasi ini bukan sebagai syarat menikah,” tandas Handayani.
Lebih jauh Handayani menjelaskan, aplikasi Elsimil dikembangkan sebagai salah satu upaya BKKBN untuk menekan angka stunting.
Artikel Terkait
Cianjur di Guncang Gempa Lagi Jum'at (25/11)
Ayah Rozak Tuai Banyak Pujian Setelah Membaca Ayat Sucia Al Quran
Penampilan Bio One Jadi Sorotan Saat Hadiri FFI 2022
Tangan Ditepis Sang Suami Saat Mau Salim, Ini Dia Respon Rachel Venya
Foto: Kalahkan Kabupaten Tangerang, Tim Panahan Putri Tangsel Boyong Medali Emas di Porprov Banten 2022