Aplikasi ini diharapkan dapat mendeteksi calon pengantin yang berisiko memiliki anak stunting.
Selain calon pengantin, Elsimil juga ditargetkan untuk kelompok sasaran remaja karena kelak akan menjadi calon pengantin.
Skrining awal calon pengantin berisiko dilakukan melalui kuisioner pada aplikasi Elsimil.
Tiga bulan sebelum pernikahan, calon pengantin diimbau untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dan memasukkan data hasil pemeriksaan ke dalam kuisioner.
Adapun data yang dimasukkan adalah usia, status gizi (berat badan, tinggi badan, ukuran lingkar lengan dan perut, kadar hemoglobin (Hb)), dan perilaku merokok.
“Dari data ini, TPK yang terdiri atas kader keluarga berencana (KB), kader pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK), dan tenaga kesehatan dapat mendeteksi calon pengantin dengan faktor risiko stunting, ujar Handayani
Lalu, TPK memberikan intervensi yang direkomendasikan sesuai kebutuhan, serta memonitor status gizi calon pengantin demi mempersiapkan kehamilan yang sehat,” terang Handayani.
Selain berfungsi sebagai alat skrining dan media komunikasi dengan TPK, sambung Handayani, Elsimil juga berfungsi sebagai media edukasi tentang kesehatan reproduksi, kontrasepsi, kesiapan pranikah, kesiapan kehamilan, serta cegah kanker. BKKBN terus melakukan pembaruan dan menambah materi edukasi dalam aplikasi.
Artikel Terkait
Cianjur di Guncang Gempa Lagi Jum'at (25/11)
Ayah Rozak Tuai Banyak Pujian Setelah Membaca Ayat Sucia Al Quran
Penampilan Bio One Jadi Sorotan Saat Hadiri FFI 2022
Tangan Ditepis Sang Suami Saat Mau Salim, Ini Dia Respon Rachel Venya
Foto: Kalahkan Kabupaten Tangerang, Tim Panahan Putri Tangsel Boyong Medali Emas di Porprov Banten 2022