Edisi.co.id- BKKBN bersama mitra komisi IX DPR RI serius kampanyekan percepatan penurunan stunting di daerah.
Hal ini sesuai dengan target dari Presiden Jokowi agar tahun 2024 angka stunting Indonesia hanya 14%.
Setelah sebelumnya anggota DPR RI Komisi IX drg. putih sari dan BKKBN mengunjungi Kabupaten Karawang.
Kali ini mereka mengunjungi Kabupaten Purwakarta demi sosialisasi percepatan penurunan stunting.
Kampanye percepatan penurunan stunting yang dihadiri 200 warga tersebut terletak di lapangan master futsal Jalan kapten Halim persawahan desa Lebak Anyar Kecamatan pesawahan Kabupaten Purwakarta, Sabtu 3 Desember 2022.
Meskipun sedang kurang sehat namun drg.Putih Sari tetap menyapa warga Desa Lebak Anyar melalui aplikasi Zoom Meeting.
Tak hanya sekadar menyapa, Putih Sari juga menyosialisasikan pencegahan stunting.
“Komisi IX DPR RI bersama BKKBN melaksanakan sosialisasi dan edukasi stunting di Desa Lebak Anyar ini. Kami mengajak masyarakat semakin melek terhadap potensi stunting, sehingga bisa turut serta mencegahnya,” ujar Putih Sari.
Sementara itu Deputy Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Republik Indonesia, Eni Gustina mengatakan BKKBN terus berupaya menekan angka stunting.
"Berdasarkan survey SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) stunting terus menurun beberapa tahun terakhir ini. Kami optimis target 14 persen pada 2024 akan tercapai,” ujar Eni.
Dijelaskannya, kesehatan dimulai dari keluarga maka penguatan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan gizi harus terpenuhi.
“Kami pun membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas melakukan penyuluhan, serta memfasilitasi pelayanan dan pemberian bantuan sosial,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Provinsi Jawa Barat, Irfan Indriastono menyebutkan, dengan terbitnya Perpres No. 72 Tahun 2021, maka BKKBN ditunjuk sebagai koordinator pelaksana percepatan penurunan stunting.
“BKKBN membentuk Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari unsur bidan, PKK dan kader masyarakat di tingkat desa. “Di Jawa Barat ada 37.000 tim atau setara 111.000 orang yang telah dilatih dan memiliki tugas utama mendampingi keluarga berpotensi stunting,” ucapnya
Artikel Terkait
Kementan Komitmen Hadirkan Percepatan Layanan Publik Melalui Implementasi NLE
Peduli Gempa Cianjur, PWI Depok Bersama Musisi Depok Gelar Pertunjukan Musik
Gempa Bumi M 6.1 di Garut, BNPB : Belum ada Gempa Susulan
Menparekraf Sandiaga Uno Ingin Produk Ekraf RI Makin Banyak Digunakan Selama Haji dan Umrah