Edisi.co.id - Ketua UMNO Ahmad Zahid Hamidi menegaskan partainya tidak membuat kesepakatan rahasia dengan Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar Ibrahim, terkait pembentukan pemerintahan paska-GE15 atau Pemilu Malaysia.
Ketua Barisan Nasional mengatakan kerja sama UMNO dengan PH dalam membentuk Pemerintahan Persatuan berdasarkan pada pemahaman awal di tingkat partai bahwa tidak ada kehancuran yang dapat membentuk pemerintahan sendiri.
Baca Juga: Anak-anak Keracunan Akibat Chiki Ngebul
"Pertama, kami mengadakan diskusi terpisah dengan PH dan Perikatan Nasional dua hari setelah GE15 , dan kami menetapkan beberapa hal penting, termasuk soal Islam, Melayu, dan Bumiputera, yang harus disepakati bersama, dan juga soal pembentukan Kabinet ," kata Ahmad Zahid berbicara di hadapan 2.820 delegasi Sidang Umum UMNO di Kuala Lumpur.
Keputusan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memasukkan Ahmad Zahid Hamidi ke dalam kabinet pemerintahan persekutuannya sarat kontroversi.
Baca Juga: Ganjar Mengajak Masyarakat Dalam Toleransi Umat Beragama
Sebab, Presiden UMNO masih terbelit kasus hukum.
Anwar dianggap memberikan jabatan kepada Ahmad Zahid, yang juga pemimpin koalisi Barisan Nasional itu untuk stabilitas politik.
Zahid ditunjuk sebagai wakil perdana menteri oleh Anwar, yang mengumumkan kabinetnya.
Bersih juga menyelesaikan rangkap jabatan Anwar sebagai menteri keuangan.
Baca Juga: Komnas HAM Menemukan Indikasi Eskalasi Kekerasan Seusai Penangkapan Lukas Enembe
Setelah pemilu Malaysia, Zahid dan persekutuannya tiba-tiba mendukung Anwar menjadi perdana menteri bersaing dengan Muhyiddin Yassin dari Perikatan Nasional.***
Artikel Terkait
Viral! Beginilah Aksi Saat Sedang Live Mandi Lumpur, Trend Ngemis Gaya Baru Yang Hebohkan di TikTok
Ria Ricis Beritahukan Perkembangan Baby Moana, dari Merayap hingga Belajar Duduk
Pemerintah Kota Bogor Akan Seriusi Mencari Pembiayaan Bangun Trem Koridor I
Anak-anak Keracunan Akibat Chiki Ngebul