Pada masa Orde Baru, pemerintah mempermudah pendirian bank melalui kebijakan Paket Oktober 1988.
Sayangnya, kemudahan ini tidak diiringi dengan penguatan manajemen perbankan yang baik.
Akibatnya, ketika krisis terjadi, banyak bank mengalami kebangkrutan, dan nasabah pun menarik dana mereka secara besar-besaran.
Habibie menanggapi hal ini dengan melakukan restrukturisasi sektor perbankan.
Salah satu langkah strategisnya adalah menggabungkan empat bank milik pemerintah menjadi Bank Mandiri.
Selain itu, ia juga memastikan bahwa Bank Indonesia (BI) beroperasi secara independen dengan menerapkan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999, yang memisahkan BI dari kendali pemerintah.
Dalam otobiografinya, B.J. Habibie: Detik-detik yang Menentukan (2006), ia menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan menjadikan BI lebih kuat, objektif, dan bebas dari intervensi politik.
2. Kebijakan Moneter Ketat
Untuk mengendalikan inflasi dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan, Habibie menerapkan kebijakan moneter yang ketat.
Ia menginstruksikan penerbitan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan tingkat bunga yang tinggi agar masyarakat terdorong untuk menyimpan dana mereka di bank.
Dengan demikian, jumlah uang yang beredar di masyarakat bisa dikendalikan.
Strategi ini terbukti berhasil. Suku bunga yang sempat mencapai 60% berhasil ditekan hingga belasan persen, dan kepercayaan terhadap perbankan kembali meningkat.
3. Pengendalian Harga Bahan Pokok
Habibie memahami bahwa stabilitas harga bahan pokok sangat penting bagi masyarakat di tengah krisis ekonomi.
Oleh karena itu, ia mempertahankan harga listrik dan bahan bakar bersubsidi agar tidak mengalami kenaikan yang drastis.
Artikel Terkait
Eksplorasi Pasar Global, LPEI dan Bank Jatim Sinergi untuk Dorong Ekspor Jawa Timur
Fitur dan Layanan HSB Investasi, Solusi Trading Terpercaya untuk Pemula dan Profesional
Manfaat Puasa Dan Tips Aman Puasa Bagi Penderita Asam Lambung
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Alihkan Dana Rp 15 Triliun dari Bank Syariah Indonesia
Kerja Keras Seorang Ayah Rela Banting Tulang Demi Sang Anak Bisa Kuliah