Update Nego Dagang RI ke AS: Ada 3 Satgas Baru, Indonesia Enggan Lepas Komunikasi dengan China

photo author
- Rabu, 30 April 2025 | 10:33 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto  - Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto - Foto: Istimewa

Edisi.co.id - Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengungkap telah membentuk 3 satuan tugas (Satgas) baru untuk membantu pihaknya terkait upaya negosiasi dagang antara RI dengan Amerika Serikat (AS).

Airlangga mengklaim, pihaknya masih menjalani proses negosiasi secara intensif demi penghapusan tarif balasan atau resiprokal Presiden AS, Donald Trump yang sebelumnya dikenakan ke RI senilai 32 persen.

Terkini, Airlangga menuturkan, Presiden RI Prabowo membentuk 3 satgas, salah satunya adalah Satgas PHK yang sudah disampaikan dalam sarasehan ekonomi pada 8 April 2025.

Baca Juga: Update Kasus Dugaan Pengacara Bawa Senpi di Jakarta, Kini Polisi Bongkar Tersangka Positif Narkoba

Airlangga kemudian menyebut, 2 satgas lainnya yang akan dibentuk Prabowo adalah Satgas perundingan perdagangan investasi dan penanganan ekonomi dan Satgas deregulasi kebijakan.

Menko Perekonomian RI itu mengklaim, 3 satgas itu saat ini sudah mulai dibentuk.

"3 Satgas ini, kita mulai sekarang," ujar Airlangga saat keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 28 April 2025.

Terkait negosiasi dagang RI ke AS, Airlangga juga menyebut Indonesia tetap melakukan komunikasi perdagangan dengan China.

Kendati demikian, Airlangga memastikan negosiasi tarif tetap dilakukan secara bilateral dengan AS.

"Pembahasan selalu bilateral. Jadi antara Indonesia dan AS tidak ada pembicaraan dengan negara lain. Karena ini bilateral, bukan multilateral," terangnya.

Dalam upaya negosiasi itu, Airlangga mengaku telah menemui Menteri Keuangan AS dan Direktur National Economic Council, AS.

Airlangga juga menuturkan, delegasi RI juga sempat menemui perusahaan-perusahaan semikonduktor dan perusahaan lainnya di AS, seperti Amazon hingga Google.

"Seperti misalnya US Semiconductor Association, US-Asian Business Council, US Industry-Indonesia Society, ada Asia Group, Amazon, Boeing, Microsoft, dan Google," tungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X