“Sementara kami diam-diam berduka, pihak lain mati-matian menyebarkan kebohongan,” imbuhnya.
Awal kontroversi hak waris dan hak asuh anak
Kontroversi bermula dari mantan suami Barbie Hsu, Wang Xiaofei, yang menjadi pusat perselisihan hukum setelah kematiannya.
Perselisihan ini melibatkan hak asuh anak-anak mereka dan pembagian harta warisan, yang pada akhirnya menyebabkan penyebaran rumor dan informasi yang salah.
Selain itu, setelah kematian Barbie Hsu, muncul rumor yang mengklaim bahwa ibu Wang Xiaofei telah membiayai pengaturan pemakaman di Jepang.
Pada akhirnya, jenazah Barbie Hsu dikremasi di Jepang dan abunya dibawa pulang ke Taiwan.
Rumor juga menyebutkan keluarga mantan suami membayar biaya jet pribadi untuk mengangkut jenazah Barbie Hsu kembali ke Taiwan, namun langsung dibantah oleh Dee Hsu, adik mendiang.
“Saya tidak dapat memahami mengapa kebohongan tentang Wang Xiaofei yang mengatur penerbangan ini muncul,” ujar Dee Hsu pada Kamis, 6 Februari 2025.
“Kebenarannya sudah jelas, apalagi sekarang saudara saya mengawasi kami dari atas,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Kisah Warga Gaza yang Tolak Rencana Relokasi AS: Meskipun Rusak Akibat Perang, Kami Tetap Bertahan
Isu Reshuffle Kabinet Setelah Pidato Presiden, Partai Gerindra Yakin Prabowo Punya Peniliannya Sendiri untuk Evaluasi
Bersama BRI, Balee Scents Siap Melangkah ke Pasar Dunia
Sosialisasi Operasi Keselamatan Lewat Radio, Satlantas Edukasi Masyarakat Tertib Berlalulintas
HPN 2025: Raja Pane dan Kesuksesan HPN 2025 di Kalimantan Selatan