Edisi.co.id - Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan tim Reskrim Polres Metro Bekasi menangkap 2 pelaku yang diduga melakukan pembunuhan terhadap ibu pedagang ayam goreng di Bekasi.
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyampaikan akan menggunakan psikologi forensik untuk mengungkap motif tersangka melakukan pembunuhan terhadap seorang pedagang ayam goreng Mahendra Intan Melinda(29) di rumahnya, Kampung Kumajing RT003/06, Desa Sukainah, Sukakarya, Bekasi Kabupaten, Jawa Barat, pada Kamis(16/2/2023)
"Kami akan menggunakan psikologi forensik untuk mengungkap motifnya apa? Karena tidak ada penyesalan tersangka saat diperiksa," ujar Hengki kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Junat(17/2/2023).
Baca Juga: Minyoung Yakinkan Penggemar Bahwa Brave Girl Akan Kembali Bersatu di Masa Depan
Menurut Hengki, dua pelaku HK (21) dan MA (15) baru bekerja lima hari ditempat korban.
"Keduanya baru kerja 5 hari.Tapi di hari ketiga, sudah merencanakan pembunuhan. Pengakuan sementara, pelaku sakit hati masalah gaji," terang Hengki.
Lanjut Hengki, korban tewas dipukul oleh pelaku HK dengan menggunakan tabung gas 3 kg, sebanyak tiga kali dibagian kepala.
"Sedangka tersangka MA turut menbantu dengan cara memegang kaki korban," ujar Hengki.
Hengki mengungkapkan, korban sempat berteriak minta tolong sebelum tewas. Kemudian pelaku HK menyekap mulut korban.
Baca Juga: Ikuti Kebaikan Jimin, Penggemar Donasikan 100 Juta Won Untuk Korban Gempa Turki
"Warga yang mendengar teriakan korban sempat mendatangi rumah korban. Namun, pelaku mengaku korban berteriak karena ada ular. Sehingga warga kembali pulang," ungkap Hengki.
Hengki mengatakan, usai membunuh kedua pelaku kabur sambil membawa kabur anak korban berinisial A yang berusia 1 tahun 7 bulan.
"Kami menemukan anak korban berada di sebuah pos ronda yang ada di Subang, Jabar. Pelaku berniat ke Jogjakarta karena kehabisan ongkos, lalu menaruh anak korban di pos ronda. Pelaku meletakan bayi di TKP pos ronda dengan harapan ada yang mengambil," papar Hengki.
Pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP, Pasal 338 KUHP, Pasal 365, Pasal 76F junto Pasal 83 UU Nomor 35/2014 tentang perubahan Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak.
Artikel Terkait
DPRD Semarang mendesak kasus pembunuhan pns.
Kasus Pembunuhan ASN Pemkot Semarang, 3 Anggota TNI Diperiksa
Tragedi Kanjuruhan Dinilai Aremania Pembunuhan Berencana
Pembunuhan KKB 3 Tukang Ojek karena Diduga Intel, TNI Bereaksi Keras!
Kuat Ma'ruf Buat Suasana Sidang Pembunuhan Berencana Brigadir J Penuh Tawa
Kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi, Satu dari lima korban di Bekasi diduga pelaku
Alec Baldwin Secara Resmi Didakwa Atas Pembunuhan Tidak di Sengaja