Edisi.co.id - Pastry khas Prancis, croissant kini banyak digemari di Jakarta. Paris Baguette adalah salah satu tempat yang cukup populer dengan sajian croissantnya yang khas.
Berencana liburan ke Paris? Suka makanan nya juga ? Wahh, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati croissant terbaik di Kota Paris, ya! Tidak perlu bingung untuk tempat membelinya, karena pastry khas Perancis ini bisa ditemukan hampir di setiap sudut Kota Paris.
Panstry ini sudah disajikan sejak abad ke-19 dan jika ditelusuri sejarahnya ternyata Panstry ini berasal dari Austria. Ada sejarah panjang sebelum jadi ikon kuliner Prancis.
Dilansir dari Smithsonian Magazine, Panstry ini baru populer di Perancis pada abad ke-19. Bermula dari dibukanya sebuah toko roti milik seorang pengusaha asal Austria bernama August Zang pada tahun 1838.
Baca Juga: BMKG Mengatakan Sejumlah Daerah di Sulawesi Tenggara diperkirakan Hujan Lebat
Keahlian Zang dalam memasarkan roti yang dijualnya dengan memasang iklan di surat kabar. Membuat banyak masyarakat Paris berbondong-bondong untuk mencicipi roti khas Vienna. Zang menjual kaiser roll dan kipfel, yang mana kipfel memiliki bentuk bulan sabit dan dianggap menjadi nenek moyang croissant.
Kini bukan hanya di Prancis, Panstry ini mendunia dan disajikan hampir di seluruh dunia. Demikian juga di Indonesia, Panstry khas Prancis sangat populer.
Seperti apa asal mula croissant terbentuk?
1. Nenek moyang croissant berasal dari Austria
Selama ini banyak orang tahu kalau croissant berasal dari Prancis, padahal tidak sepenuhnya benar. Sebelum terkenal sebagai croissant, Panstry ini lebih dulu dikenal sebagai kipfel, yakni roti asal Austria yang berbentuk bulan sabit.
2. Diperkenalkan pertama kali di Prancis
Sebuah catatan sejarah menyebut bahwa kipfel pertama kali diperkenalkan oleh August Zang. Baker asal Austria ini membuka toko roti khas Austria di Prancis pada tahun 1838.
Sejak dibuka, toko roti ini selalu dibanjiri pembeli yang tak lain adalah masyarakat Prancis.
Salah satu yang menjadi incaran adalah kipfel.
Selang beberapa tahun kemudian, Zang menutup toko rotinya untuk kembali ke Austria dan menjalani bisnis di bidang pertambangan dan perbankan. Mulai dari sini masyarakat Prancis kehilangan roti favoritnya. Baker Prancis kemudian membuat kreasi kipfel dalam versi berbeda.
3. Croissant populer di Prancis
Kipfel buatan baker Prancis memiliki perbedaan karena dibuat dengan adonan puff pastry sehingga teksturnya lebih renyah namun lembut. Sementara bentuknya tidak mengalami perubahan karena croissant juga memiliki bentuk seperti bulan sabit.
Popularitas Panstry ini semakin meningkat karena Ratu Perancis, Marie Antoinette merupakan putri asal Austria yang dijodohkan dengan Putra Mahkota Perancis. Tinggal di Prancis kerap membuat Antoinette rindu makanan khas Austria, termasuk kipfell.