Edisi.co.id - Rujak merupakan makanan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia juga memiliki rujak sendiri dengan rasa yang otentik.
Bali yang menjadi tuan rumah KTT G20 kemarin juga punya rujak yang enak yaitu rujak bulung.
Rujak bulung Bali ini juga disajikan pada gala dinner delegasi KTT G20 Bali. Berbeda dengan rujak yang bisa menggunakan banyak buah, rujak ini menggunakan rumput laut. Bulung sendiri berarti rumput laut Bali.
Berbeda menggunakan rujak dalam biasanya yg terbuat menurut sayuran atau buah-buahan, rujak bulung memakai rumput bahari menjadi bahan dasarnya.
Rumput bahari merupakan kuliner bahari Bali yg poly dipakai sang warga setempat buat menyiapkan sajian lezat.
Baca Juga: Hot Spot Baru di Jakarta untuk Kuliner dan Tempat Nongkrong, Chillax Sudirman
Bumbu rujak bulung ini bukan sambal biasa dan dibuat dengan kuah pindang. Saus ini bisa dibuat dari berbagai jenis ikan, mulai dari tuna hingga sarden.
Selain sambal pindang, rujak ini juga memiliki beberapa bahan yang tidak boleh dilewatkan yaitu cabai rawit, kelapa bakar dan lengkuas yang membuat rujak ini semakin nikmat.
Makanan ini diduga dapat mencegah osteoporosis, penuaan dini, tekanan darah tinggi dan kanker. Meski memiliki banyak manfaat, disarankan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi rujak khas Bali ini.
Rujak Bulung khas Bali dan mudah ditemukan di pasar tradisional Bali. Rujak Bulung juga sangat terjangkau dan cukup murah.
Hidangan Rujak Bulung biasanya berharga Rp 6.000-8.000. Perpaduan rasa pedas, asin, sedikit manis dan segar dari Rujak Bulung pasti akan menjadi favorit banyak wisatawan yang lelah menjelajahi Bali.