“Kami waktu menyampaikannya itu, kan kami sampaikan ada masyarakat tertentu yang suka itu,” kata Dadan.
“Jadi untuk masyarakat yang tidak suka itu, tidak mungkin menggunakan itu,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan dengan memberi contoh daerah penghasil telur, bisa saja menggunakan telur sebagai protein utama untuk MBG.
“Tapi mungkin kan bisa juga sekali-kali dengan ikan, sekali-kali daging,” kata Dadan menjelaskan.
“Mungkin ada orang pusing kalau tidak makan ikan dua hari saja, pasti makan ikan lebih banyak, meskipun juga daging sapi nanti akan kami masak sewaktu-waktu,” tambahnya.
Potensi pangan daerah untuk menu MBG
Dadan juga pernah menyatakan untuk mengembalikan menu Makan Gratis Bergizi sesuai dengan potensi lokal yang dimiliki masing-masing daerah.
“Nah, isi protein di berbagai daerah sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal, jangan diartikan lain, ya,” ujarnya,” ujarnya.
“Yang banyak ikan, ikan lah yang mayoritas, seperti itu,” imbuhnya.
“Sama juga dengan karbohidrat, kalau orang sudah terbiasa makan jagung, ya karbohidratnya jagung meskipun nasi mungkin diberikan juga,” kata Dadan.
“Tapi di daerah-daerah yang memang tidak terbiasa makan jagung, ya makan nasi,” ujar Dadan lagi.
Menjadi contoh keberagaman yang dimiliki Indonesia
Mengenai perbedaan menu di tiap daerah, menurut Dadan akan menjadi pembelajaran bagi siswa.
Ia mengatakan jika hal tersebut bisa memberi contoh tentang keberagaman sumber daya alam yang dimiliki Indonesia.
“Itu kan keragaman sumber daya lokal yang bagus juga kalau kita mulai terapkan dan memberikan pelajaran kepada anak-anak bahwa keragaman dan kearifan lokal itu baik juga untuk ketahanan pangan di masing-masing daerah,” pungkasnya.
***
Artikel Terkait
Berapa Modal yang Harus Dikeluarkan untuk Mendaftar Jadi Pangkalan Resmi Gas Elpiji 3 Kg?
Syarat dan Cara Mendaftar Sebagai Pangkalan Gas Elpiji 3 Kg Bagi Pedagang Eceran
Masyarakat yang Ulang Tahun Januari Tetap Bisa Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Bagaimana Caranya?
ASN Belum Jadi Pindah ke IKN Jadi Sorotan Masyarakat, DPR Sebut Tidak Menyalahi Aturan
3 Respon Menteri Prabowo Soal Usulan Pejabat Pakai Transportasi Umum hingga Tak Dikawal, Salah Satunya Bahlil Ngaku Dulu Jadi Sopir Angkot