Presiden juga mengatakan bahwa ia ingin menegakkan kebenaran dan mengajak kebaikan dengan cara yang damai.
“Tapi kalau maling, enggak usah diajak rukun,” kata Presiden yang disambut riuh tepuk tangan peserta Kongres.
“Saya ingin mengajak kebaikan, saya mau mendekati dengan baik, ya saya katakan sudah 100 hari, mbok sadar, mbok bersihkan diri, iya kan?” kata Presiden lagi.
“Hai koruptor-koruptor, yang kau curi ya mbok kembaliin untuk rakyat, kalau malu-malu nanti kita cari cara yang enggak malu tapi mbok ya kembaliin,” imbuhnya.
“Saya tunggu 100 hari, 102 hari, 103 hari, ini sudah 100 berapa hari ya? Apa boleh buat, ya terpaksa Jaksa Agung, Kapolri, BPKP, KPK silakan,” tambah Presiden.
Presiden Prabowo tak menampik adanya perlawanan
Sementara dalam pidato saat Harlah Nahdlatul Ulama, Presiden juga mengungkapkan dirinya mengetahui kalau ada perlawanan yang dilakukan.
Namun menurutnya, semua dilakukan untuk perjuangan kepada rakyat Indonesia.
“Kami akan terus dan kami mengerti, kami tahu ada perlawanan-perlawanan tapi kami yakin apa yang kami perjuangkan adalah untuk bangsa dan rakyat Indonesia,” ujar Presiden.***
Artikel Terkait
Prabowo Imbau Kepala Daerah dari Partai di KIM Gencarkan Perbaikan Sekolah
Mengenal Profil Dr Awaluddin Faj, M.Pd Praktisi, Trainer, Motivator dan Konsultan Sekolah Islam
Pemerintah Minta UMKM Mendaftarkan NIB Agar Bisa Mendapatkan Gas Elpiji 3 Kg
Profil Caroline Riady, Generasi Ketiga Keluarga Konglomerat Lippo Group yang Viral Usai Diduga Sebagai Wanita yang Pulang Kerja Dijemput Helikopter
Kang Gobang Diduga Meninggal karena Penyakit Angin Duduk, Ini Cara Mengatasinya