Edisi.co.id - Isu Pertamax oplosan masih ramai jadi perbincangan di kalangan masyarakat.
Pasanya, Pertamax oplosan ini dijual di SPBU resmi milik Pertamina yang membuat banyak warganet mengungkapkan keluhannya di sosmed,
Banyak warganet yang bersuara merasa ditipu karena membeli seharga Pertamax, namun yang diterima justru Pertalite.
Selain itu juga tak sedikit yang merasa dikhianati karena telah memilih Pertamax dengan alasan tak pantas mendapatkan subsidi Pertalite.
Mengenai kabar Pertamax oplosan ini, pihak Pertamina telah memberikan klarifikasi dengan mengatakan kalau BBM yang beredar di masyarakat sudah sesuai dengan spek Dirjen Migas.
“Ini muncul narasi oplosan itu kan juga nggak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Kejaksaan,” ujar Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina saat menemui awak media di kawasan DPD RI pada Selasa, 25 Februari 2025.
“Di Kejaksaan kalau boleh saya ulang, lebih mempermasalahkan tentang pembelian RON 90 dan RON 92, bukan ada oplosan,” imbuhnya.
“Kami memastikan bahwa yang dijual ke masyarakat adalah sesuai dengan spek yang sudah ditentukan Dirjen Migas,” tegas Fadjar.
Mengenai isu Pertamax oplosan ini, Presiden Prabowo pun telah buka suara.
Tindak Tegas untuk Kepentingan Rakyat
Presiden Prabowo memastikan kalau permasalahan korupsi di Pertamina ini akan segera diurus dan ditindak tegas.
Ia menyatakan jika penegakkan hukum dilakukan demi kepentingan rakyat.
“Iya, lagi diurus itu semua,” kata Prabowo setelah menghadiri peluncuran Bullion Bank di The Gade Tower, Jakarta Pusat pada Rabu, 26 Februari 2025.
“Kita bersihkan, kita tegakkan, kita akan membela kepentingan rakyat,” tegasnya.
Artikel Terkait
Fitra Eri, Influencer Otomotif yang Enggan 'Naik Panggung' soal Skandal Dugaan Pertamax: dari Fakta yang Belum Jelas hingga Potensi Warga Merugi
3 Fakta Menarik Soal Rumor Asisten Pelatih Anyar Garuda Muda Frank van Kempen: Erick Thohir Bakal Pastikan ke Gerarld Vanenburg
Pejabat Tega Oplos Pertamax Buat Masyarakat Kecewa, Dosen ITB Ungkap Bahayanya
Setelah Terbongkar Kasus BBM Oplosan, Pengguna Pertamax Akui Tarikan Mesinnya Tidak Senyaman Dulu
Kerugian Rp193,7 Triliun Ternyata Hanya Hitungan Tahun 2023, Kejagung Ungkap Besarannya Bisa Mencapai 1.000 Triliun