Dadan menyebut, evaluasi menyeluruh menjadi salah satu langkah penting demi mencegah kejadian serupa terulang.
“Kami berharap seluruh pihak mampu mengevaluasi kinerja masing-masing dan memperbaiki koordinasi yang telah terjalin,” tandasnya.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa BGN akan memperketat pengawasan terhadap pengelolaan dana dan operasional di tingkat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Berkaca dari kasus ini, kami akan terus mencermati secara seksama dan detail calon mitra ke depan,” ujar Dadan.
BGN mencatat, saat ini sudah ada 1.072 SPPG yang tersebar di berbagai wilayah. Jumlah ini meningkat drastis dari 190 satuan pada Januari 2025.
Hal ini menunjukkan antusiasme serta ekspansi program MBG yang cukup pesat.
Sebelumnya, dapur MBG Kalibata dilaporkan mengalami kerugian hampir Rp1 miliar karena tidak kunjung menerima dana operasional dari yayasan.
Dampaknya, distribusi makanan bergizi kepada anak-anak sekolah dan warga di sekitar Kalibata sempat terhenti.
Artikel Terkait
Biasa Urusi MBG, Kepala BGN Sebut Kekalahan Timnas Indonesia karena Kurang Gizi, Komisi X DPR RI: Jangan Lebay!
Menuai Pro-Kontra di Negeri Sendiri, Program MBG Ternyata Jadi Perhatian Pemimpin Dunia: Mereka Mau Belajar dari Kita
Beda dari Kontrak, Mitra Dapur MBG Klaim Ada Pemangkasan Harga Sepihak yang Dilakukan oleh Yayasan MBN
Kisruh Tunggakan Pembayaran Mitra Dapur MBG, Klaim Sudah Pernah Ajak Yayasan MBN untuk Selesaikan Masalah Sebelum ke Jalur Hukum
Rugi Hampir Rp1 Miliar, Mitra Dapur MBG Lapor Polisi karena Belum Dibayar