Edisi.co.id - Andhika, paman dari mendiang Andini Azala Putri, berbicara tentang kematian keponakannya pada Rabu (12/10) saat menghadiri LDKS SMPIT Al-Hikmah di Curug Kembar, Puncak, Provinsi Bogor.
Sebelum keponakannya berangkat, Andhika mengaku mendapat pemberitahuan dari pihak sekolah terkait biaya LDKS sebesar Rp 450.000.
Baca Juga: Bandara Soekarno-Hatta akan Dikelola Swasta
"Dalam lembaran surat tersebut tidak tertulis ke curug, saya tahunya ke Sentul Selatan. Makanya saya kaget ketika ada kejadian ini, kok di Cisarua," ucapnya di lokasi.
Dia mengatakan jika tahu Andini akan pergi ke air terjun, dia bahkan tidak bisa memberinya izin karena dia menderita asma.
"Almarhumah ini punya sakit asma, tidak mungkin kami mengizinkan kalau di Cisarua, apalagi cuaca di sana dingin dan tentunya kami tidak mau ambil resiko," ujarnya.
Menurut pengelola tempat camping tersebut, didalam acara LDKS SMPIT Al Hikmah tidak ada acara ke Curug, di dalam rundown pun tidak tertulis.
Tak hanya itu, para pemandu lokal meminta setiap anak untuk didampingi oleh seorang pemandu karena para peserta masih tergolong anak-anak.
"Kata pihak marketing acaranya itu hanya menginap dan makan saja, tidak ada jadwal untuk pergi ke curug. Pergi ke curug itu di luar kontrak," ucapnya.
Terkait hal itu, Andhika mengaku sudah berkoordinasi dengan keluarga korban lainnya, karena kesedihan yang dialami keluarganya mengandung unsur kelalaian.
Hingga saat ini pihak keluarga belum menerima keterangan atau penjelasan dari pihak sekolah terkait peristiwa duka LDKS SMPIT Al-Hikmah.
Artikel Terkait
Filter Udara dikembangkan Audi Untuk Mobil Listrik
Jajaran yang Tidak Sanggup Kembalikan Kepercayaan Publik Bakal Dievaluasi Kapolri
Heri Andreas Sindir Politisasi Banjir DKI
Bandara Soekarno-Hatta akan Dikelola Swasta