Berikut ini tekanan-tekanan yang dihadapi STY selama menjadi juru taktik Garuda hingga kini memutuskan untuk beristirahat sejenak di Korsel, sebagaimana yang diungkap Shin Jae-won lewat akun Instagram @shin_jaewon77, pada Rabu, 8 Januari 2025.
1. Selalu Memikirkan Performa Garuda Agar Lebih Baik
Shin Jae-won mengaku sangat sedih saat mendengar kabar pemecatan PSSI terhadap sang ayah, STY.
Anak dari pelatih asal Korsel itu mengaku bisa merasakan kerja keras STY dalam memikirkan performa Garuda agar lebih baik di ajang Kualifikasi Round 3 Piala Dunia 2026.
Keputusan PSSI untuk mengakhiri kerja sama dengan STY, membuat sang pelatih berusia 54 tahun itu harus menyimpan tongkat estafet kepemimpinannya kepada pelatih baru, Kluivert.
"Sangat sedih mendengar ayah saya harus pergi dari Timnas Indonesia. Saya bisa merasakan seberapa besar dia mencintai dan peduli terhadap Indonesia," tutur Shin Jae-won.
"Dia (STY) selalu berpikir tentang bagaimana tim bisa tampil lebih baik dan bagaimana membuat fans Indonesia senang," tegasnya.
2. Terus Memacu Diri dan Tidak Terlena dengan Kemenangan
Dalam postingan yang sama, Shin Jae-won menyebut STY yang sempat mengaku percaya diri untuk bisa membuat Timnas Indonesia tampil perkasa jelang melawan Australia pada Maret 2025 mendatang.
Kepercayaan diri STY itu didapatkan ketika dirinya terus memacu diri dan tidak terlena dengan kemenangan Garuda kala mengandaskan salah satu tim kuat di Asia, Arab Saudi pada November 2024 lalu.
"Setelah kemenangan di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia (melawan Arab Saudi), dia bilang ke keluarga akan meraih hasil bagus di Australia pada Maret 2025," terang Shin Jae-won.
"Ayah terus memacu diri karena cita-citanya adalah membawa Garuda bisa langsung lolos ke Piala Dunia. Sayangnya, dia tidak bisa melakukan itu sekarang," tambahnya.
3. Sabar Melatih Talenta Muda Timnas Indonesia
Meski bukan negara asalnya, STY juga dikenal oleh sang anak sebagai sosok yang sabar melatih para pemain muda di Timnas Indonesia.
Kesabaran STY itu terbukti saat melakoni ajang kompetisi AFF 2024, dengan memboyong para punggawa Garuda berusia di bawah 22 tahun meskipun akhirnya kalah di babak fase grup.
Artikel Terkait
Shin Tae-yong vs Patrick Kluivert: Membandingkan Pengalaman Sebagai Pemain hingga Karier Kepelatihan di Tim Nasional!
Akmal Marhali: Tak Mungkin Patrick Kluivert Dikontrak Tanpa Target ke PD 2026
Shin Tae-yong vs Patrick Kluivert: Membandingkan Pengalaman Sebagai Pemain hingga Karier Kepelatihan di Tim Nasional!
Bukan Karena Keajaiban, Pemilik Rumah yang Selamat dari Api di Malibu ini Sebut Ada Faktor Lain
Cerita Uya Kuya yang Sedang Berada di Los Angeles Saat Kejadian Kebakaran, Kobaran Api Terlihat dari Rumahnya