"Kita tahu, (Kluivert) mantan striker Barcelona dan lebih fokus menjadi pelatih striker di AZ hingga 2010," terang Haye dalam kesempatan yang sama
Haye menjelaskan karakter atau gaya kepelatihan Kluivert itu membuat para penyerang di akademi AZ Alkmaar saat itu mengasah naluri mencetak gol.
"Dia (Kluivert) tahu cara memberikan instruksi kepada pemain penyerang untuk menggunakan nalurinya di depan gawang," jelasnya.
Posisi itu kemudian ditinggalkan Kluivert, setelah dapat tawaran menjadi asisten pelatih di klub Australia Brisbane Roar pada musim 2011-2012.
Dilansir dari Transfermarkt, Haye memang pemain binaan AZ Alkmaar saat usianya masih 11 tahun, tepatnya pada musim 2006-2012.
Setelah enam tahun di akademi AZ-Alkmaar, Haye promosi ke tim utama pada 2012 silam.
Pada masa muda Haye itulah yang ternyata menjadi pertemuan pertama antara Haye dengan Kluivert terjadi.
Di sisi lain, Haye juga ternyata pernah merasakan dirinya dilatih oleh juru taktik lainnya yang kini membantu Kluivert bersama Garuda, yakni Alex Pastoor dan Deny Landzaat.
Haye: Kolaborasi Kluivert dengan Pastoor-Landzaat Bakal Hebat
Dalam kesempatan berbeda, Haye juga mengetahui gaya kepelatihan dua asisten Kluivert di Timnas Indonesia, yakni Alex Pastoor dan Deny Landzaat.
Pada tahun 2016 silam, Landzaat ditunjuk sebagai pelatih AZ Alkmaar U-15 dan juga masih dihuni oleh Haye di usia mudanya.
Saat Haye promosi ke tim utama AZ Alkmaar dan mulai jadi pilihan utama pada musim 2014, salah satu asisten pelatihnya adalah Alex Pastoor.
"Saya pernah merasakan dilatih Landzaat dan Pastoor, dua asisten Kluivert di Timnas Indonesia sekarang," ungkap Haye di Kanal YouTube The Haye Way yang tayang pada Sabtu, 11 Januari 2025.
"Jika Anda melihat kolaborasi Kluivert dan staf (Pastoor-Landzaat), Anda bisa melihat mereka tim yang hebat," tambahnya.
Di sisi lain, Haye menilai kolaborasi tiga juru taktik anyar Tim Garuda itu akan saling melengkapi satu sama lain.