Ketum PSSI Kecewa dan Terganggu Dengan Keputusan Kontroversial Wasit di Laga Farmel FC vs Persikota

photo author
- Kamis, 10 Maret 2022 | 08:00 WIB
Ilustrasi - Wasit tengah melerai cek-cok antara pemain Persikota dan Persikab Bandung pada pertndingan yang digelar di Stdion Benteng Tangerang, Sabtu (19/2/2022). - Foto: Henry Lukmanul Hakim
Ilustrasi - Wasit tengah melerai cek-cok antara pemain Persikota dan Persikab Bandung pada pertndingan yang digelar di Stdion Benteng Tangerang, Sabtu (19/2/2022). - Foto: Henry Lukmanul Hakim

Edisi.co.id, Jakarta - PSSI mengadakan pertemuan dengan wasit-wasit yang mendapatkan tugas untuk memimpin kompetisi Liga 3 babak 16 besar.

Kegiatan ini dilakukan secara virtual, Selasa (8/3). Dalam pertemuan itu hadir Ketua Umum Mochamad Iriawan, Sekretaris Jenderal Yunus Nusi, wasit, dan asisten wasit.

Arahan Ketum PSSI ini untuk merespons serta mengevaluasi kinerja wasit, seusai Liga 3 babak 16 besar yang telah bergulir dalam dua hari belakangan ini.

Baca Juga: Tottenham Hotspur vs Everton : Harry Kane Cetak 2 Gol, Bawa Timnya Menang 5-0

Apalagi ada kesalahan-kesalahan yang berulang kali dilakukan oleh wasit saat memimpin laga.

Terakhir saat wasit yang memimpin laga antara Farmel FC dan Persikota di mana ada keputusan wasit (Untung Santoso), asisten wasit pertama (Hidayat), dan asisten wasit kedua (Yulianto) yang menjadi kontroversial.

Dalam pertandingan itu, Farmel FC menang 3-0 melawan Persikota Tangerang.

Keputusan wasit yang menyatakan on side 2-4 meter dianggap off side. Demikian juga yang bukan takling tapi diberikan penalti.

Baca Juga: Setelah diboikot FIFA dan UEFA, akankah Rusia bakal bergabung dengan AFC dan menjadi pesaing Timnas Indonesia

Dalam pertemuan itu, Iriawan mengaku kecewa kepada wasit-wasit tersebut.

“Saya merasa terganggu dengan adanya masalah keputusan-keputusan kontroversial yang dibuat oleh para wasit yang bertugas. Bisa jadi opsinya saya mencari wasit-wasit lain dari luar negeri,” katanya.

“Saya tidak ingin dicap ada permainan di dalam PSSI. Bisa berubah kalian? Saya berdarah-darah dan jatuh bangun membangun sepak bola yang sempat berhenti nyaris dua tahun.”

Baca Juga: Wali Kota Tangerang Harapkan Peningkatan Kompetensi Guru dalam Evaluasi Pembelajaran

Iriawan mengultimatum wasit-wasit ini untuk memperbaiki kinerjanya. “Saya mohon ini diperbaiki. Karena saya kecewa. Jadi maaf saya bicara keras. Bisa berubah atau tidak? Kalau tidak, tak usah jadi wasit, cari nafkah dan kerjaan lain. Ambil contoh Thoriq (Alkatiri), dia bisa menjadi contoh dan anutan bagi kalian,” tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henry Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X