wisata

Desa wisata di Kabupaten Manggarai Barat, NTT di nilai asih Sebatas Labeling

Jumat, 21 Oktober 2022 | 12:20 WIB

Edisi.co.id - Desa wisata di Kabupaten Manggarai Barat, NTT di nilai asih sebatas labeling. Pasalnya, puluhan desa wisata tersebut belum mengintegrasikan potensi-potensi lain yang dimiliki.

Pelaku Pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat, Donatus Matur, Kamis 20 Oktober 2022 menyampaikan, pengelolaan obyek wisata alternatif yang saat ini semakin diminati wisatawan yakni Desa Wisata, dinilai justru belum dilakukan secara optimal.

Ia mengatakan, keberadaan dan pengelolaan sekitar 70 Desa Wisata potensial yang ada di Daerah Manggarai Barat sekarang ini membutuhkan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dunia pariwisata.

Baca Juga: Pemkot Depok Diminta Tindak Bangunan Pelanggar GSS di Meruyung Depok

"Masih banyak pengelolaan desa wisata yang belum optimal, baik dari sisi kenyamanan, kebersihan, keunikan tradisi dan keragaman wisata budaya dan kemampuan membangun promosi yang efektif dengan kalangan swasta maupun stakeholder pariwisata lain," kata Pengurus Asita Kabupaten Manggarai Barat itu.

Don Matur mengemukakan, idealnya desa wisata merupakan integrasi potensi-potensi desa. Artinya, sisi lain desa harus ditonjolkan. Misalnya menawarkan wisatawan membuat kerajinan khas desa. Bisa juga mengajak wisatawan bersawah, berkebun, dan berternak.

”Dengan begitu jangkauan wisata menjadi luas dan beragam, tapi terorganisir. Manajemennya jadi satu,” ujarnya.

Selain itu, desa wisata yang sudah final wajib mempunyai home stay atau penginapan.

Ia mengatakan, kunjungan ke desa wisata membutuhkan cukup banyak waktu. Bahkan, bisa berhari-hari. Home stay tersebut difungsikan untuk istirahat atau tempat wisatawan bermalam.

”Tak perlu membangun, cukup ditata. Bisa di rumah-rumah warga,” ujar Don Matur.

Don Matur menyampaikan, desa wisata rentan gagal karena pihak yang terlibat tidak maksimal dan kurang soliditas. Pihak dimaksud adalah pemerintah dan masyarakat setempat.

Ia menandaskan, kemajuan dan kemunduran potensi atau obyek wisata merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat setempat. Jika potensi wisata bagus, tapi sumber daya manusianya kurang, tidak akan optimal. Hal itu terkait inovasi dan kreativitas.

Ketua DPRD Manggarai Barat, Marthen Mitar menyampaikan, banyak sekali potensi kehidupan tradisional yang dimiliki desa-desa di Manggarai Barat untuk menjadi desa wisata, namun dengan keterbatasan pengelolaan yang masih belum optimal tidak semua desa bisa dijadikan desa wisata.

"Masih sedikit desa wisata yang dinilai sudah layak dipromosikan ke mancanegara sebagai wisata alam alternatif di Kabupaten Manggarai Barat.Pemkab seharusnya memberikan pengarahan dan pelatihan tentang pariwisata kepada sumber daya manusia desa wisata tersebut, selain juga mendukung promosi berbagai kegiatan yang diadakan desa wisata," paparnya.

Tags

Terkini

Pesta Halloween Menarik di Dufan Ancol

Jumat, 18 Oktober 2024 | 12:48 WIB