Edisi.co.id - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) kembali menyelenggarakan pelatihan buat para pelaku pariwisata di kawasan Borobudur-Yogya-Prambanan (BYP).
Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk Wisata dan Kapasitas Bidang Parekraf kali in melibatkan 150 kader dari 10 desa wisata, menyusul agenda serupa yang telah dilaksanakan di Lombok dan Labuan Bajo beberapa waktu lalu.
Pelatihan bagi pelaku pariwisata tahap kedua di wilayah BYP kali ini diikuti para pelaku pariwisata dari Desa Wisata Prenggan, Candirejo, Tanjungsari, Ngargogondo, Wanurejo, Mendut, Bokoharjo, Bugisan, Kebondalem Kidul, dan Pereng.
Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelaku pariwisata di desa wisata ini merupakan bagian dari kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0, yang dilaksanakan di 6 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Mandalika, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.
Baca Juga: Melebarkan Kariernya Henny Mona Sedang Mencari Aktor Untuk Membintangi Film Horor Garapanya
Pada pembukaan kegiatan pelatihan sebelumnya di wilayah yang sama, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan 6 DPP ini memiliki daya tarik masing-masing, sehingga daya saingnya harus terus diperkuat agar peningkatan kunjungan wisatawan makin bermanfaat bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Kemenparekraf akan terus melakukan peningkatan kapasitas dan kualitas SDM (pelaku pariwisata) melalui program pembangunan pariwisata terintegrasi dan berkelanjutan, dengan Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk Wisata dan Kapasitas Bidang Parekraf sebagai bagian dari program tersebut,” terang Menparekraf.
Seiring upaya Kemenparekraf untuk mendorong peran strategis desa wisata, maka partisipasi aktif para pelaku pariwisata pun diharapkan dapat menjadi penggerak di kampung atau desa wisata masing-masing.
Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Frans Teguh sebelumnya saat membuka pelatihan di lokasi berbeda,
“Tunjukkan semangat dan motivasi, jangan hanya jadi penonton melainkan jadilah pelaku,” tegasnya.
Selain itu, ia mengajak para pelaku pariwisata melakukan langkah-langkah adaptif agar relevan dengan perkembangan zaman.
"Para pelaku pariwisata harus mampu menyesuaikan diri dan menjawab keinginan dan kebutuhan spesifik dari para wisatawan saat ini,” tutur Frans.
Sementara, pada kesempatan terpisah, menjelaskan materi yang akan diberikan kepada peserta selama pelatihan, *Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf Florida Pardosi* mengatakan, terdapat tiga paket pembelajaran, yakni A dan B pada gelombang pertama, dan paket C pada gelombang berikutnya.
Paket A meliputi Sustainable Tourism dan Produk Wisata (Exploring, Packaging, dan Presentation), sedangkan Paket B terkait Paket Wisata, Homestay, Kuliner, dan Cinderamata. Adapun Paket C merupakan materi tentang kewirausahaan, meliputi perencanaan bisnis, digitalisasi keuangan, marketing, dan SDM.
Artikel Terkait
Usai Heboh Dengan Tuduhan Poligami Arie Untung Pun Bersuara
Ayu Aulia Umumkan Bulan Nikah Usai Dilamar Oleh Kekasihnya
Melebarkan Kariernya Henny Mona Sedang Mencari Aktor Untuk Membintangi Film Horor Garapanya