Sosok Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2024-2029: Diantara Isu Strategis yang Perlu Dituntaskan di Jakarta

photo author
- Rabu, 11 September 2024 | 06:16 WIB
Ketua Bidang Politik & Kebijakan Publik PW Hima Persis DK Jakarta - Sarlin Wagola - Foto: Istimewa
Ketua Bidang Politik & Kebijakan Publik PW Hima Persis DK Jakarta - Sarlin Wagola - Foto: Istimewa

Baca Juga: Menelisik Masalah Royalti Lagu Asmalibrasi Fanny Soegi, Ini Tata Cara Pengelolaan Royalti Menurut Undang-Undang


Kedua: Kekerasan di ruang pendidikan

Berdasarkan Rapor Pendidikan 2023, indikator iklim keamanan sekolah untuk jenjang SMP sederajat dan SMA sederajat mengalami penurunan. Untuk indikator iklim keamanan sekolah, tercatat jenjang SMP sederajat turun 2,96 poin pada tahun ini dari skor pada tahun 2021 sebesar 68,25. Berdasarkan penilaian terakhir, skornya menjadi 65,29.

Penurunan cukup besar terjadi pada jenjang SMA sederajat, dimana penilaiannya turun 5,09 poin. Berdasarkan penilaian terakhir, skornya adalah 66,87. Sementara tahun 2021, skornya adalah 71,96. Fortadik melihat pemerintah perlu menyikapi serius turunnya skor keamanan berdasarkan Rapor Pendidikan 2023 tersebut.

Baca Juga: Nawacita Awards 2024, Hidupkan Spirit Trisakti di Era Digital

Adanya kekerasan yang dialami maupun dilakukan oleh siswa serta tenaga pendidik sekalipun, menunjukkan bahwa fungsi pendidikan belum berjalan maksimal. Fortadik juga beranggapan pemerintah perlu mengawal pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di satuan pendidikan. Hal itu sebagaimana amanat Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

Ketiga: Penyelesaian guru honorer

Perhari ini pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengangkat guru honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada tahun 2024. Target pengangkatan guru honorer pada tahun sebelumnya masih belum tercapai. Sebelumnya, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menjanjikan pemenuhan target pengangkatan 1 juta guru PPPK pada tahun 2024. Hal itu, Nadiem katakan pada saat berpidato dalam Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Jakarta pada 26 November 2023.

Dikutip dari compas.com bahwa Seleksi guru PPPK gelombang ketiga tahun 2023 menghasilkan guru yang lolos seleksi sebanyak 250.432 orang. Di tahun 2021-2022, berhasil merekrut 544.292 guru. Artinya, guru yang berhasil direkrut oleh pemerintah melalui skema PPPK baru 794.724 orang. Sehingga dalam konteks isu ini, gubernur dan wakil nya dapat mampu memberikan peluang yang lebih luas dalam hal pengangkatan tenaga pendidik honorer menjadi guru pns.

Isu Perhubungan dan Teknologi

Penerapan kebijakan transportasi berbasiss teknologi untuk mewujudkan sistem transportasi cerdas yang terintegrasi dan ramah lingkungan, dehingga diharapkan dapat mengatasi polusi udara dan mengurangi kemacetan. Hal tersebut dikatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi Keynote Speaker dalam Webinar “Sistem Transportasi Cerdas Di Ibu Kota Negara: Pembangunan dan Kebutuhan Penerapannya”, yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) di Jakarta, Selasa (25/5).

Dalam membangun Jakarta, harus dipastikan bahwa yang memimpin adalah pemimpin yang konsisten untuk melakukan refomasi baik budaya, teknologi, termasuk reformasi di bidang transportasi. Transportasi yang cerdas dan berbasis digital menjadi pilihan, seperti misalnya: kendaraan listrik, yang merupakan satu hal yang sudah seharusnya terpikirkan yang seperti sudah diterapkan dikota-kota maju di eropa dan negara asia seperti china dan jepang. Artinnya memungkinkan adanya peluang untuk memberikan masukan-masukan, dan sekaligus tantangan akan adanya teknologi, ilmu pengetahuan, lahan bisnis, dan lapangan pekerjaan baru. Hal itu menjadi peluang dan tantangan bagi para paslon gub dan wagub yang akan terpilih nantinya untuk membangun sistem transportasi cerdas berbasis teknologi.

Berdasarkan TomTom Traffic Index edisi ke-13, Jakarta menduduki urutan ke-30 sebagai kota termacet di dunia untuk 2023. Peringkat pertama dalam daftar kota termacet di dunia ditempati oleh ibu kota Inggris yaitu London. Meski posisi Jakarta sebenarnya cukup membaik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana kota yang masi menjadi tumpuan dari seluruh rakyat di Indonesia ini berada di urutan ke-29 sebagai kota termacet di dunia.

Baca Juga: Salimah Minta Presiden Cabut PP Penyediaan Alat Kontrasepsi bagi Pelajar dan Remaja

Meski begitu, menurut data TomTom Traffic Index, justru kemacetan di Jakarta kian bertambah parah apabila dibandingkan dengan tahun 2022. Pada 2022, untuk menempuh jarak 10 kilometer di Jakarta hanya membutuhkan waktu 22 menit 40 detik. Sementara pada 2023, untuk menempuh jarak 10 kilometer, pengendara di Jakarta membutuhkan waktu rata-rata 23 menit 20 detik. Berarti, ada selisih waktu 40 detik lebih lambat untuk perjalanan 10 kilometer di Jakarta, dari tahun 2022 ke 2023.

Kemudian, berdasarkan data TomTom Traffic Index tahun 2023, dalam satu tahun, warga Jakarta harus menghabiskan 117 jam atau setara 4 hari 21 jam untuk berkendara dalam kemacetan. Untuk waktu paling macet di Jakarta selama 2023 terjadi saat 9 Maret 2023. Ketika itu, butuh 30 menit 10 detik untuk dapat menempuh perjalanan 10 kilometer di Jakarta. Di sisi lain, di London yang merupakan kota termacet di dunia selama 2023, pengendara harus memakan waktu rata-rata 37 menit 20 detik untuk melakukan perjalanan sejauh 10 kilometer.

TomTom Traffic Index sendiri telah meneliti 387 kota dari 55 negara dan 6 benua. Survei tersebut mengevaluasi kota-kota di seluruh dunia dengan perhitungan waktu perjalanan rata-rata, biaya bahan bakar, dan emisi CO2. “Biaya dan konsumsi bahan bakar meningkat akibat waktu perjalanan yang lebih lama, berdampak terhadap anggaran yang mesti dikeluarkan pengendara setiap hari untuk berangkat kerja," bunyi keterangan resmi TomTom. Rata-rata anggaran bahan bakar naik 15 persen atau lebih antara tahun 2021 dan 2023 pada lebih dari 60 persen di 351 kota di dunia yang disurvei TomTom. Terjadinya lonjakan konsumsi bahan bakal secara alami ini berdampak langsung pada rata-rata emisi CO2 per kendaraan," lanjut pernyataan TomTom. Dikutip dari cnnindonesia.com.

Baca Juga: Tolak Pemberian Kontrasepsi untuk Remaja dan Pelajar, Gerakan Indonesia Beradab Sambangi Komisi IX DPR RI

Maka, kami menyimpulkan terkait beberapa fokus isu diatas yang menurut kami sangat urgen dan problematik ini harapanya mendapatkan perhatian khusus dan dapat di tuntaskan dengan kerja nyata dan tentu memberikan dampak kebermanfaatan yang lebih luas kepada warga Jakarta dan Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X