Dalam upaya menghadapi kebijakan tarif AS, Indonesia juga telah berkoordinasi dengan negara-negara ASEAN.
Presiden Prabowo bahkan menginstruksikan kabinetnya untuk segera melakukan langkah strategis, termasuk reformasi regulasi yang dapat meningkatkan daya saing ekspor nasional.
"Pemerintah Indonesia akan terus melakukan komunikasi dengan pemerintah AS dalam berbagai tingkatan, termasuk mengirimkan delegasi tingkat tinggi ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung," kata Susiwijono.
Tarif baru ini akan berlaku mulai 9 April 2025, dan Indonesia kini berpacu dengan waktu untuk menemukan solusi terbaik guna menjaga stabilitas ekonomi serta daya saing industri ekspor nasional.***
Artikel Terkait
Taruhannya Sistem Keamanan, Google Dikabarkan Beli Perusahaan Eks Mata-mata Israel Senilai Rp500 Triliun
Alasan Google Rela Keluarkan Rp500 Miliar untuk Akuisisi Keamanan Milik Israel, Netralitas Dipertanyakan
Beri Opsi ‘Berani’ ke Atalia Praratya, Ternyata Hotman Paris Lebih Dulu Temui Lisa Mariana dan Sampaikan Ini
Wamenaker Beri Kepastian tentang Kabar Sritex yang Akan Diambil Alih Danareksa