Edisi.co.id - *Depok, 15 Mei 2025* — Dalam semangat melanjutkan estafet perjuangan dakwah dan pendidikan, Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago secara resmi telah menetapkan format pimpinan baru untuk masa khidmat 2025–2030. Penetapan ini merupakan hasil dari musyawarah internal yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Primago Indonesia (YPPI) pada Rabu, 15 Mei 2025.
Tiga sosok pemimpin format baru yang diamanahkan memegang kendali kepemimpinan pesantren tersebut adalah:
1. *Ustadz Nur Julizar, S.EI*, alumni Pondok Modern Darussalam Gontor tahun 1999, yang juga menyelesaikan studi S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. *Ustadz Dr. Awaluddin Faj, M.Pd*, alumni Gontor tahun 2006, lulusan S1 ISID Gontor (2011), S2 Universitas Islam Jakarta (2017), dan meraih gelar doktor (S3) dari Universitas Ibnu Khaldun Bogor (2023).
3. *Ustadz Kresna Eka Raharja, S.Thi, M.Sos*, alumni Gontor tahun 2009, lulusan S1 ISID Gontor (2013), dan menyelesaikan S2 di Universitas Islam As-Syafi’iyah (UIA) pada tahun 2024.
*Reformasi Kepemimpinan: Upaya Menjaga Konsistensi Visi dan Misi*
Pergantian kepemimpinan dalam sebuah institusi pendidikan berbasis pesantren bukanlah sekadar rotasi posisi. Di balik peristiwa ini, tersimpan tanggung jawab besar untuk memastikan kesinambungan perjuangan, visi, misi dan tradisi yang telah diwariskan oleh para pendiri.
Yayasan Pendidikan Primago Indonesia dalam pernyataannya menegaskan bahwa perubahan dalam kepemimpinan bukanlah titik henti dari perjuangan, melainkan momentum untuk memperkuat tekad dan memperbaharui energi dalam mewujudkan cita-cita luhur pendidikan berbasis nilai-nilai Islam.
"*Pimpinan boleh berganti, tapi pondok harus tetap hidup sesuai dengan visi misi dan tradisinya,*" tegas perwakilan yayasan dalam forum musyawarah. Ungkapan ini menjadi pengingat bagi seluruh elemen pesantren bahwa esensi keberlangsungan lembaga tidak bergantung pada sosok individu tertentu, melainkan pada sistem nilai dan ruh perjuangan yang terus dijaga dan diwariskan.
*Kepemimpinan Kolektif dan Kolaboratif*
Struktur kepemimpinan yang ditetapkan pada periode ini mencerminkan pendekatan kolektif dan kolaboratif. Ketiga pimpinan yang terpilih memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang saling melengkapi. Hal ini menjadi kekuatan strategis bagi Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago dalam mengelola dinamika kepesantrenan sekaligus menjawab tantangan zaman yang terus berkembang.
Ustadz Nur Julizar dikenal sebagai figur yang kuat dalam manajemen dan pengembangan organisasi pesantren. Sementara itu, Ustadz Dr. Awaluddin Faj, M.Pd membawa pengalaman akademik dan kepemimpinan yang mendalam, networking yang luas serta pemahaman konseptual yang kuat dalam dunia pendidikan Islam kontemporer. Di sisi lain, Ustadz Kresna Eka Raharja, S.Thi, M.Sos dikenal sebagai tokoh muda yang penuh semangat, progresif, dan memiliki keilmuan yang mumpuni serta kemampuan komunikasi publik yang baik.
*Urgensi Panca Jiwa dan Pilar Perjuangan*
Dalam sambutannya usai ditetapkan sebagai salah satu pimpinan, Ustadz Dr. Awaluddin Faj, M.Pd menekankan pentingnya *Panca Jiwa* dalam menjalankan setiap amanah kehidupan, terlebih dalam mengemban tanggung jawab sebagai pimpinan pesantren.
Panca Jiwa yang terdiri dari Keikhlasan, Kesederhanaan, Berdikari, Ukhuwah Islamiyah, dan Kebebasan, menurut beliau adalah fondasi spiritual dan moral yang harus senantiasa ditanamkan dalam seluruh aktivitas pesantren.
“Tahun ini merupakan *tahun peningkatan kualitas dan integritas* bagi seluruh keluarga besar Pesantren Leadership Daarut Tarqiyah Primago. Maka, menginternalisasi nilai-nilai Panca Jiwa adalah keniscayaan dalam mewujudkan transformasi pesantren yang berorientasi pada mutu dan integritas,” ujar Dr. Awaluddin dalam forum internal.
Artikel Terkait
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi: Ketahanan Pangan Dimulai Dari Inovasi dan Keberagaman Produksi
Menkomdigi Minta Dewan Pers Jaga Etika dan kulaitas Jurnlisme
MK Terima Audiensi Pengurus AMKI, Bahas Program Edukasi Konstitusi
Ini 6 Rekomendasi Penginapan di Malang dengan Fasilitas Lengkap
Jalin Diplomasi Budaya Indonesia-Rusia, Menbud Perkuat Kolaborasi dengan Indonesianis di Moskow