edisi.co.id - Presiden RI, Prabowo Subianto menaruh perhatian serius pada isu pengangguran yang masih membayangi masyarakat di Tanah Air.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 20 Oktober 2025, Prabowo menyoroti lapangan kerja menjadi salah satu prioritas utama yang harus segera ditangani pemerintah.
Prabowo menyadari, di balik pertumbuhan ekonomi yang mulai membaik, masih banyak rakyat yang resah karena sulit mencari pekerjaan.
Baca Juga: Setahun Prabowo-Gibran: Presiden Klaim Keberhasilan MBG 99,9 Persen hingga Usul Bagikan Sendok Makan
Oleh sebab itu, Presiden RI mengajak jajaran kabinetnya untuk bergerak seperti tim sepak bola yang solid, di mana setiap menteri harus tahu perannya agar strategi besar pemerintahan berjalan efektif.
“Kita ibarat tim sepak bola. Saya sebagai manajer atau pelatih, dan Saudara-saudara adalah pemainnya. Ada yang striker, ada yang bertahan. Semua harus bekerja kompak,” ujar Prabowo.
Di sisi yang lain, Prabowo menyoroti tantangan nyata di dunia kerja yang kini berubah cepat akibat kemajuan teknologi dan disrupsi industri.
Sambil mencontoh hal yang terjadi di Jerman, orang nomor 1 RI itu mengingatkan, ancaman otomatisasi sudah menggantikan ribuan tenaga manusia di pabrik-pabrik besar dunia.
“Kita bersyukur tingkat pengangguran bisa ditekan jadi 4,67 persen, tapi kita tidak boleh puas," terang Prabowo.
"Di Jerman, pabrik Volkswagen yang dulu mempekerjakan 5.000 orang, kini tinggal 30 orang karena sisanya digantikan robot,” imbuhnya.
Lantas, bagaimana sebenarnya realita yang terjadi di lapangan berdasarkan pengamatan Prabowo, dan mampukah angka pengangguran yang membayangi warga RI itu dapat dikikis secara perlahan? Berikut ulasannya.
Fokus Tekan Angka Pengangguran
Dalam satu tahun masa pemerintahannya bersama Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, Prabowo menyatakan sudah ada kemajuan dalam menurunkan tingkat pengangguran terbuka.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa upaya tersebut harus dilanjutkan dengan kebijakan yang lebih konkret dan berorientasi pada masa depan.
Artikel Terkait
Lewat Santri Film Festival 2025, Aktor Dedi Mizwar Dorong Santri Berkontribusi ke Industri Film secara Profesional
Menko Polkam Djamari Tegaskan Perbatasan adalah Garda Depan Kedaulatan
Fifi Aleyda Yahya Apresiasi AMKI Bangun Narasi Positif di Ruang Digital
Refleksi Hari Santri 2025, Resolusi Jihad dan Tantangan Santri di Era Digital
Cegah Serangan Siber, Kemenko Polkam Koordinasikan Langkah Nasional