Drama Kursi Kosong Pelatih Timnas Indonesia: Jeje dan Andre Rosiade Bandingkan era Patrick Kluivert vs Shin Tae-yong

photo author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 12:39 WIB

Jeje menilai, perubahan formasi dari tiga bek menjadi empat bek di era Kluivert membuat pemain kehilangan karakter permainan.

Menurutnya, pola bertahan yang diterapkan STY lebih cocok dengan karakter pemain Indonesia.

“Perubahan formasi dari tiga bek ke empat bek itu berpengaruh sekali. Pemain kita cenderung bertahan daripada menyerang. Kalau ingin mengoptimalkan potensi mereka, sebaiknya pola bertahan dipertahankan,” terang Jeje.

Asisten pelatih di era STY itu juga menyoroti penerapan empat bek yang belum matang di beberapa pertandingan uji coba, seperti saat melawan Lebanon dan Arab Saudi.

“Hal-hal seperti ini jangan sampai terulang,” lanjutnya.

Kritik Taktikal dari Andre Rosiade

Dalam kesempatan yang sama, Andre Rosiade menyoroti kurangnya latihan taktikal di era Kluivert. Ia bahkan mengaku menerima banyak laporan dari lingkungan internal tim nasional yang memperkuat dugaan tersebut.

“PSSI silahkan bantah pernyataan saya soal adanya dugaan di era Patrick Kluivert tidak ada latihan taktikal. Tapi sampai sekarang, belum ada yang membantahnya. Artinya itu fakta,” kata Andre.

Andre membandingkan dengan masa kepemimpinan Shin Tae-yong yang dikenal detail dan disiplin dalam analisis permainan.

“Kalau dulu zaman STY, itu ada analisis video dua sampai tiga jam. Coach Shin kasih petunjuk langsung ke pemain, seperti Asnawi atau Ivar Jenner. Beda dengan zaman Kluivert, hanya tunjukkan video 15 menit lalu selesai,” jelasnya.

Dilema Kursi Kosong Pelatih Garuda

Kritik Jeje dan Andre menunjukkan adanya dilema bagi Timnas Indonesia yang kini dinilai masih membutuhkan pelatih dengan visi kuat dan pemahaman mendalam terhadap karakter pemain.

Tantangan PSSI kini bukan hanya mencari nama besar, tetapi sosok yang bisa membawa pendekatan baru bagi permainan Timnas Indonesia.

Hingga kini, publik menanti langkah berikutnya dari federasi untuk menentukan arah baru Garuda.

Di sisi lain, kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi sinyal perubahan dinilai perlu dimulai dari dasar filosofi permainan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X