Menkomdigi Meutya Hafid: Tani Digital Tunjukkan Teknologi Bisa Percepat Ketahanan Pangan

photo author
- Jumat, 7 November 2025 | 07:26 WIB
Kementerian Komunikasi dan Digital mendukung ketahanan pangan nasional dengan menghadirkan program Tani Digital untuk mentransformasi pertanian sehingga lebih efisien dan hidup petani ikut naik kelas
Kementerian Komunikasi dan Digital mendukung ketahanan pangan nasional dengan menghadirkan program Tani Digital untuk mentransformasi pertanian sehingga lebih efisien dan hidup petani ikut naik kelas



Edisi.co.id, Jakarta - Sektor pertanian Indonesia sedang menuju era baru yang tak hanya mengandalkan tenaga dan lahan, tetapi juga teknologi, data, dan inovasi digital untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Kementerian Komunikasi dan Digital mendukung ketahanan pangan nasional dengan menghadirkan program Tani Digital untuk mentransformasi pertanian sehingga lebih efisien dan hidup petani ikut naik kelas melalui pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT).

"Teknologi baru itu tidak hanya mengawang, tapi harus membumi. Internet of Things (IoT) dan kecerdasan artifisial (AI) adalah teknologi-teknologi baru yang harus kita manfaatkan agar berdampak langsung terhadap produktivitas masyarakat," ujar Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam kegiatan Panen Tani Digital di Kabupaten Sragen, Rabu (05/11/2025).

Baca Juga: Prabowo Turun Gunung, KPK Pastikan Penyelidikan soal Whoosh Tetap Jalan

Salah satu alat yang digunakan dalam program Tani Digital adalah IoT Smart Precision Agriculture System, inovasi lokal buatan anak bangsa, yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian, menekan biaya, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.

"Tadi kita lihat produktivitasnya naik, sementara untuk penggunaan pupuk penurunannya sampai 50 persen, kemudian juga penurunan emisi karbon dan polusi air dengan penggunaan pupuk berlebih juga menjadi turun," ungkapnya.

Program ini merupakan kolaborasi antara Kemkomdigi, Kementerian Pertanian, Pemerintah Kabupaten Sragen, dan mitra penyedia teknologi dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional berbasis data.

Baca Juga: Akademisi Sulfikar Amir Blak-Blakan Ungkap Jatah APBN untuk IKN: Duit Habis, Pembangunan Dikerjakan BUMN

"Ini adalah startup-startup lokal. Kalau kita mau mewujudkan kedaulatan pangan, teknologinya juga harus berdaulat. Anak-anak muda ini telah membuktikan bahwa startup lokal bisa betul-betul memberi solusi," tandasnya.

Program Tani Digital sejalan dengan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, seperti yang disampaikan oleh Presiden dalam KTT APEC 2025 di Korea Selatan.

Menurut Meutya, Presiden Prabowo saat itu mengungkapkan, untuk mencapai swasembada pangan, diperlukan pemanfaatan teknologi-teknologi pertanian modern, seperti IoT dan kecerdasan artifisial.

"Kita ingin agar teknologi ini bisa dimanfaatkan dalam hal-hal yang menjadi prioritas Bapak Presiden," tegasnya.

Baca Juga: Beda Nasib Uya Kuya dan Ahmad Sahroni usai Putusan MKD: Ada yang Aktif Lagi hingga Tetap Nonaktif dari Kursi DPR

Salah seorang petani asal Kabupaten Sragen, Tri Widodo, menceritakan langsung manfaaat penggunaan teknologi IoT kepada Menkomdigi Meutya Hafid.

Kepada Meutya, Tri Widodo menjelaskan perbedaan penggunaan pupuk yang signifikan dengan penghematan sekitar 40 persen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Henri Lukmanul Hakim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X