Hal tersebut dilaksanakan, sebelum nantinya dievaluasi untuk kembali ke pembelajaran tatap muka pada 17 November 2025 mendatang.
Sebelumnya diketahui, ledakan tersebut terjadi di masjid SMAN 72 Jakarta Utara sekitar pukul 12.15 WIB saat salat Jumat tengah berlangsung.
Suara ledakan mengguncang area sekolah dan menyebabkan puluhan siswa serta guru mengalami luka-luka, sementara sejumlah fasilitas sekolah ikut rusak berat.
Lantas, bagaimana hasil terkini dari pihak kepolisian terkait insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta? Berikut ulasannya.
Densus 88 Temukan 7 Peledak
Berdasarkan Hasil penyelidikan Densus 88 Antiteror Polri, mengungkapkan fakta terkait terduga pelaku membawa tujuh bahan peledak saat insiden terjadi.
Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana memastikan 4 dari 7 peledak itu meledak di 2 lokasi.
“Sedangkan 3 lainnya tidak meledak,” ujar Eka Wardhana dalam pernyataan resminya, pada Minggu, 9 November 2025.
Eka Wardhana menjelaskan, seluruh bahan peledak yang tidak meledak sudah diamankan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
“Bahan peledak yang tidak meledak telah disita untuk penyelidikan,” ungkapnya, tanpa menjelaskan secara rinci jenis bahan peledak yang digunakan.
Kapolri Dalami Dugaan Paparan Medsos
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo sempat mengonfirmasi pelaku merupakan siswa aktif SMAN 72 Jakarta.
Polri kini tengah menelusuri kemungkinan adanya keterkaitan antara pelaku dengan paparan konten ekstrem di media sosial maupun latar belakang pribadi yang mendorong aksinya.
“Itu menjadi bagian yang kita dalami," ujar Sigit kepada awak media di RSIJ Cempaka Putih, Jakarta, pada Sabtu, 8 November 2025.
Artikel Terkait
5 Poin Blunder saat Teken Asuransi Jiwa Yang Bisa Jadi Bom Waktu bagi Finansial, Salah Satunya Sepelekan Tanggunggan
4 Fakta Terkini Kasus Teror Bom di 3 Sekolah Internasional Tangsel-Jakut: Minta TebusRp497 Juta hingga Gegana ke TKP
Pelaku Insiden Ledakan Misterius di SMAN 72 Jakarta Diduga Berusia 17 Tahun, Picu Ancaman Serius Pengaruh Medsos bagi Anak