Edisi.co.id - Sudah dua minggu sejak banjir bandang dan tanah longsor menerjang Aceh, sebagian orang dikabarkan masih hilang.
Upaya pencarian pun terus dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk tim China yang didatangkan Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem.
Tim dari China tersebut khusus untuk membantu pencarian jenazah korban banjir yang mungkin tertimbun tanah dan lumpur.
Namun, Mualem mengabarkan bahwa kerja dari relawan China itu belum maksimal karena kondisi lapangan.
Deteksi Jenazah Terhalang Material Pascabanjir
Menurut Mualem, saat tim dari China tersebut sedang melaksanakan tugasnya, kendala yang dihadapi tak lain adalah tumpukan kayu sisa banjir.
Mualem menyebut hal tersebut yang membuat proses deteksi jenazah jadi kurang maksimal.
“Hasil kerja mereka belum maksimal, medannya masih digenangi kayu-kayuan,” ujar Mualem kepada awak media pada Kamis, 11 Desember 2025.
“Itu yang membuat mereka kewalahan untuk mendapatkan mayat,” sambungnya.
Lebih lanjut, Mualem mengungkapkan bahwa tim yang terdiri dari 5 orang itu akan berpindah tugas ke Aceh Tamiang setelah sebelumnya berada di Aceh Utara.
Alasan Datangkan Tim dari China
Langkah Mualem mendatangkan tim dari China sempat menarik perhatian di tengah klaim pemerintah yang akan menanggulangi bencana Sumatera secara mandiri.
Keputusan untuk mendatangkan tim yang bernama Blue Sky Rescue (BSR) itu untuk mendeteksi mayat yang sudah berhari-hari tertimbun longsoran.
Mualem membeberkan bahwa mereka ditugaskan ke wilayah yang terdampak parah bencana banjir dan longsor tersebut.
Artikel Terkait
Warga Rekam Longsor Kembali Terjadi di Solok, Ledakan Kecil Terdengar saat Guguran Tanah Hantam Kabel Listrik
Peluang Kerja Sama Indonesia–Rusia dalam Penguatan Teknologi Penanganan Bencana dan Pemantauan Kerusakan Lingkungan
Peran Pemuda, Lingkungan, dan Kependudukan dalam Mewujudkan Ketahanan Keluarga Indonesia 2045
Mengenal lebih dalam, Crysantya Azzara Mozza Pranata — Remaja Depok Multitalenta dengan Segudang Prestasi
Satpol PP Depok Bongkar Bangunan Liar di Kali Licin