Bahkan tak jarang mereka dengan mudah untuk mengagungkan tawuran ini, sehingga banyak anak muda lain mempelajari dan meniru gerakan yang mereka lihat secara online.
Sayangnya, tren ini mengarah pada peningkatan kekerasan karena semakin memperbanyak frekuensi orang yang terlibat dalam tawuran.
Baca Juga: Melalui Giat Patroli Ramadhan, Polri Bersama TNI Dan Satpol PP Ajak Warga Jaga Kamtibmas
Bahkan berasal dari spektrum masyarakat yang tak biasanya terlibat tawuran malah ikut-ikutan aksi tawuran bisa saja karena faktor keingin tahuannya atau emang atas solidaritas.
Nah, hal ini penting untuk dipahami bagaimana budaya populer memengaruhi fenomena ini.
Termasuk menemukan cara untuk mengatasi masalah tersebut dan mengurangi kekerasan yang terkait dengan tawuran
Ketahanan Sosial Dalam Membangun Ketahanan Nasional
Sebagai bagian dari masyarakat, kita sepenuhnya menyadari bahwa tawuran adalah masalah yang kompleks dan untuk mengatasinya membutuhkan pendekatan multiaspek.
Penyelesaiannya adalah melalui pendekatan aspek sosial. Kita memahami bahwa anak remaja saat ini masih mencari jati dirinya karena itu akan menjadi alasan mereka dalam mengembangkan potensi dirinya, entah positif atau negatif.
Kenyataannya mereka lebih suka berkumpul dan berbagi dengan temannya, sehingga mereka merasa teman lebih dari keluarga.
Bisa dipahami bahwa teman merupakan pilihan yang dirasa paling dekat setelah keluarga yang kadang tidak mau mengerti dan terlalu menuntut.
Itulah sebabnya, solidaritas dan rasa kekeluargaan antar remaja menjadi alasan untuk saling mendukung dan membela sesama.
Praktik Pendekatan sosial yang dimaksud adalah revitalisasi peran keluarga. Peran serta kontrol full orang tua dan pola asuh orang tua menjadi kunci utama dalam merubah perilaku anak.
Pendidikan yang baik dan keharmonisan keluarga menjadi penentu arah perilaku anak karena bisa jadi Ketidakharmonisan dalam keluarga mungkin pemicu tawuran yang juga sebagai ajang pelampiasan emosi.
Ketika proses revitalisasi peran keluarga ini berjalan dengan baik. Artinya pendidikan, komunikasi dan harmonisasi dinilai berhasil maka akan membentuk ketahanan keluarga sebagai bagian kecil terbentuknya ketahanan sosial. Ujungnya terciptanya ketahanan nasional.
Artikel Terkait
Hasil Pantauan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Rawamangun Stabil
Kementerian Perhubungan Melakukan Pendataan Gratis Bagi 178 Kapal Nelayan Di Kepulauan Riau
Mengenal Profil Lengkap Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo
KAI Sukses Jual 12.700 Tiket di Event KAI Access Ramadan Festive 2023
Polres Kepulauan Seribu Melakukan Pengamanan Dermaga Marina Ancol Setiap Hari