Mitigasi LSD, Barantan Memperketat Pengawasan Terhadap Sapi Impor asal Australia

photo author
- Sabtu, 12 Agustus 2023 | 19:47 WIB
Mitigasi LSD pada Hewan Ternak Sapi
Mitigasi LSD pada Hewan Ternak Sapi

Edisi.co.id -  Sejalan dengan adanya penangguhan empat fasilitas peternakan di Australia pasca terdeteksi secara klinis dan laboratoris penyakit Lumpy Skin Diseases, LSD, Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) melakukan peningkatanpengawasan terhadap komoditas sapi asal Australia. 

Tindakan karantina berupa pengawasan yang diperketat ini, sambil menunggu hasil investigasi temuan penyakit LSD lebih lanjut oleh pemerintah Australia.

Seperti dilansir pada pernyataan resmi Barantan (1/8) disebutkan bahwa sapi impor asal Australia yang masuk pada periode 25 Mei sampai dengan 26 Juli 2023 dari empat premises atau fasilitas peternakan terdeteksi LSD. Selanjutnya pada tanggal 26 Juli 2023, pihak Indonesia memberlakukan penangguhan impor asal sapi, khususnya empat premises dari 60 fasilitas peternakan yang mendapat ijin impor sapi ke Indonesia 

Namun demikian, sambil menunggu hasil investigasi pemerintah Australia, sapi impor asal empat premisis yang ditangguhkan dan sudah terlanjur berlayar dan berada di atas kapal menuju Indonesia masih dapat masuk dengan mendapat perlakukan khusus, berupa pemeriksaan dan sampling lebih ketat dari biasanya sesuai kaidah epidemiologi veteriner.

Baca Juga: Hari Ini, Kualitas Udara di Jakarta Lebih Baik dari Moskow

Pengetatan tindakan karantina berupa pemeriksaan laboratorium untuk penyakit LSD pada sapi yang menunjukkan gejala klinis juga dilakukan terhadap sapi impor asal 56 premisis lainnya.

Dilaporkan, sapi impor asal Australia yang positif LSD bertambah tiga ekor untuk periode pemasukan tanggal 27 Juli hingga 12 Agustus 2023 melalui Pelabuhan Tanjung Priok. 

Pemeriksaan yang dilakukan oleh pejabat Karantina Pertanian diatas alat angkut, dan dilakukan pengambilan sample darah baik pada sapi yang menunjukkan gejala klinik maupun secara random. Dan dengan pemeriksaan dan pengujian yang menggunakan uji Real Time Polymerase Chains Reaction (qPCR), tiga sapi dinyatakan positif.

Dengan demikian jumlah total sapi impor dari Australia positif LSD pada periode 25 Mei sampai 14 Agustus 2023, berjumlah 16 (enam belas) ekor.

Barantan selaku otoritas Karantina terus melakukan mitigasi risiko dengan pemeriksaan klinis di atas alat angkut dan pengambilan sampel sesaat setelah hewan turun dari alat angkut.

Baca Juga: KPU Jakarta Utara gelar Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Pemutakhiran Daftar Pemilih Tambahan

Terhadap sapi yang dinyatakan positif LSD, telah dilakukan pemotongan bersyarat oleh Pejabat Karantina dengan disaksikan oleh dokter hewan berwenang setempat, untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Komunikasi dan kerjasama yang erat dengan pemerintah Australia juga terus dilakukan, mengingat kedua negara saling ketergantungan dalam hal perdagangan khususnya sapi dan daging sapi. Indonesia merupakan pasar utama sapi hidup dari Australia sebanyak lebih dari 300.000 ekor per tahun. 

Di sisi lain kebutuhan sapi hidup khususnya untuk penggemukan, sebagian untuk indukan dan sapi bibit di Indonesia masih bergantung dari Australia. Menjaga stabilitas pasokan sapi hidup khususnya untuk penggemukan (feed lot) mutlak dilakukan oleh pemerintah Indonesia, untuk menjaga stabilitas harga daging di pasar Indonesia. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X