Menurut pendiri Pesantren An-Nahla Al-Islamiy ini, ukhuwah sering tercederai pada tataran praktis dan implementasi, yaitu dengan dilanggarnya hak-hak dan kewajiban bersaudara. Padahal Rasulullah mengingatkan bahwa muslim yang satu dengan muslim lainnya bersaudara; tidak boleh ada kezaliman dan membiarkan saudaranya terdzalimi.
"Nah, dalam tataran praktis inilah persaudaraan kita dirusak. Maka ketika Rasulullah menyatakan muslim yang satu dengan muslim lainnya bersaudara, selanjutnya adalah contoh-contoh praktis yang wajib diwujudkan dalam persaudaraan, kemudian bagaimana kita rela membantu untuk kepentingan saudara yang sedang membutuhkan, dengan harapan Allah meringankan beban kita pada hari kiamat," ujarnya.
"Selanjutnya bagaimana kita rela untuk menutupi aib-aib dan kekurangan saudara muslim lain. Bukan disebarkan, di-ghibah, apalagi dibumbui dengan hoaks dan fitnah," imbuhnya.
Sumber: langit7.id
Artikel Terkait
Kemenag Terbitkan Panduan PTM Terbatas di Madrasah dan Pesantren
Prof Muhadjir Effendy Berharap Masukan dari Muhammadiyah Dapat Memperbaiki Sistem Pendidikan Nasional
Mayoritas Anak Belum di Vaksin, Kaprodi PIAUD STAIPI Bandung Meminta Segera Vaksinasi Anak di Bawah 12 Tahun
Menag Cepat Respon Perusakan Rumah Ibadah Ahmadiyah di Sintang Kalimantan Barat