Edisi.co.id, Bandung – Dalam menyongsong era kebangkitan industri halal, peran organisasi massa Islam tidak bisa dipandang sebelah mata. Tahun 2018 Indonesia hanya pada peringkat 48 dalam industri halal, namun pada tahun 2021 Indonesia menduduki peringkat 4 besar dunia industri halal.
Data tersebut disampaikan oleh Ahmad Najib Qadratullah, Anggota Komisi XI DPR RI, dari Fraksi PAN, dalam menyampaikan sambutannya pada acara pembukaan Daurah Ekonomi, yang diselenggarakan PP PERSIS dan Himpunan Pengusaha Persatuan Islam (HIPPI), pada Jumat (14/1/2022).
Lebih jauh, menurut anggota komisi XI DPR RI yang biasa disapa Kang Najib, menyampaikan bahwa pemerintah pada tahun 2025 menginginkan Indonesia menjadi peringkat pertama dalam industri halal. Hal ini bisa terwujud, jika ormas-ormas Islam seperti PERSIS, Muhamadiyyah dan NU mengambil peran dalam pelaksanaan industri halal tersebut.
Baca Juga: Prof Elly: Religiusitas dan Digitalisasi, Langkah Cerdas Mempersiapkan Generasi Emas
Jika melihat ekonomi global saat ini dalam konteks industri halal, maka umat Islam harus jadi pemain utama, bukan sebagai penonton. Namun kenyataanya saat ini eksportir terbesar produk busana muslim dari Cina, Thailand saat ini sudah mencanangkan pariwisata halal kelas dunia.
“Kita sebagai bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, harus mengambil peran yang signifikan dalam industri halal ini,” tegasnya.
Dalam konteks PERSIS yang kantor pusatnya berada di Bandung, dalam hal ini dapat mengambil peran dalam industri fashion halal, sperti food halal dan pariwisata halal. Sejak jaman Belanda, Bandung sudah disebut sebagai Paris Van Java, disematkannya kata Paris kepada kota Bandung sebab sejak jaman dulu, karena Bandung sudah jadi kota Fashion.
Baca Juga: Dinilai Positif, ASPERINDO Dukung Polri Ubah Warna Seragam Satpam
"Begitu juga saat ini, pusat fashion Indonesia pastinya Bandung,” tegasnya.
Alhamdulillah karena takdir Allah, jamaah PERSIS baik di Kota maupun Kabupaten Bandung adalah penggiat industry makanan (food) dan fashion, mulai dari garmen, konveksi dll.
Tentu saja hal ini merupakan keberkahan sendir bagi jamaah PERSIS, jika mampu mengkapitalisasi dalam industry halal, untuk kesejahteraan Jamaah dan PERSIS secara organisatoris.
Artikel Terkait
Bangun Ekonomi Umat, PERSIS Undang Tokoh Ekonom Nasional Dalam Acara Dauroh Ekonomi
Dr. Latief Awaludin: Berdakwahlah dengan Lemah Lembut dan Sopan Santun, Bagaimana Al Qur an Telah Mengajarkan
Dinilai Positif, ASPERINDO Dukung Polri Ubah Warna Seragam Satpam
Prof Elly: Religiusitas dan Digitalisasi, Langkah Cerdas Mempersiapkan Generasi Emas