Edisi.co.id, Kabupaten Bandung - SMP Prima Cendekia Islami menggelar Rapat Dinas Awal Tahun dengan membahas topik utama yaitu peningkatan religiusitas, adab, dan akhlak, serta penguatan sistem pembelajaran digital. Acara digelar diaula SMP Prima Cendekia Islami di Baleendah Kabupaten Bandung, Kamis (14/7/2022).
Rapat Dinas Awal Tahun Pelajaran 2022-2023 itu dibuka oleh Kepala SMP Prima Cendekia Islami (SMP PCI) dan dihadiri oleh Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia Islami, Prof. Dr. Dadan Wildan, serta para guru dan tenaga kependidikan. Kepala SMP Prima Cendeki Islami Beny Saputro, S. Pd., M. Pd., menyampaikan poin - poin pokok rapat dinas dan arahan tertulis dari pembina SMP PCI, Siti Komariah, Ph. D.
Dalam pengantar rapat dinas itu, Ketua Yayasan Pendidikan Prima Cendekia islami (PCI) Prof. Dadan mengamanatkan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap SMP PCI.
Baca Juga: Mulai 17 Juli 2022, Pelanggan Kereta Api Usia di Atas 17 Tahun Baru Vaksin 2 Wajib Antigen
Hal itu dibuktikan dari peningkatan jumlah siswa tiga kali lipat dari angkatan pertama. Jika tahun pertama, siswa baru SMP Prima Cendekia Islami (PCI) hanya 31 orang siswa, pada tahun kedua ini kuota yang tersedia, sudah terpenuhi. Karena SMP PCI bukanlah sekolah besar dengan jumlah siswa yang banyak, tetapi sekolah kecil dengan cita cita besar.
“Sekolah ini hanya menerima 125 siswa dalam lima rombongan belajar,” ungkap Prof. Dadan.
Ia pun menjelaskan SMP Prima Cendekia islami PCI yang baru didirikan setahun yang lalu, tepatnya tanggal 7 Juli 2021, telah mewarnai perkembangan dan kemajuan pendidikan di Kabupaten Bandung.
“Sekolah yang mengedepankan dua keunggulan utama, yakni digitalisasi dan Qur'ani ini, telah mewarnai hadirnya sekolah Islam yang representatif dari sisi sarana dan prasarana, dan unggul dalam digitalisasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar, administrasi, hingga eskul,” ungkapnya
Sementara Penasehat Yayasan Prima Cendekia Islami, Siti Komariah, Ph. D., dalam arahan tertulisnya menekankan kepada seluruh civitas sekolah pentingnya mengedepankan lima budaya sekolah, yakni budaya religius, budaya disiplin, budaya bersih dan rapi, budaya ramah, hingga budaya kebersamaan.
“Kelima budaya itu dapat menjadi penangkal terhadap berbagai permasalahan phubbing, bullying, kekerasan, dan sejenisnya yang biasa terjadi di sekolah,” tegasnya.
Baca Juga: Bandara Jeddah Bolehkan Bawa Lima Liter Zamzam, Kemenag: Jemaah Dibagikan di Debarkasi
Dalam hal kegiatan mengajar mengajar, Siti yang juga sosiolog dari Universitas Pendidikan Indonesia itu menekankan pentingnya pengenalan karakteristik peserta didik, penyiapan media pembelajaran yang inovatif, serta penentuan model, metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Tidak hanya itu, penyiapan sumber pembelajaran melalui literasi berbagai sumber, dari literasi media hingga literasi teknologi, sangat penting di era digital. Dengan cara itu, pembelajaran di era digital akan lebih bermakna dan dapat mengakomodir dalam menyiapkan kompetensi siswa di abad 21.
Artikel Terkait
Miliki Peran yang Sangat Penting, SMP PCI Sangat Selektif Dalam Memilih Guru, Ini Penjelasan Prof Dadan
Majelis Mubahatsah, Bahas Dinamika Keislaman di Sekolah Alam SMP PCI
Ketika Profesor Hukum Unpad, Atip Latifulhayat Beri Ceramah di Tenda Sekolah Alam SMP PCI
Genap 1 Tahun SMP PCI, Menandai Hadirnya Sekolah Islam Tempat Menumbuhkan Generasi Muslim Milenial Qurani