Edisi.co.id -Jakarta, - Tahun ini, Galang UMKM Indonesia (GUKMI) kembali diadakan secara virtual dengan mengangkat tema “Menjadi UKM Juara Kelas”.
Topik GUKMI kali ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelaku UKM di Indonesia dalam beradaptasi dan menghadapi tantangan baru saat krisis pandemi berlalu. Yang menjadi kunci pembahasan kali ini merupakan pengelolaan pelanggan, produk, dan juga merek. Dengan semangat sebagai Juara Kelas, para pengusaha mikro, kecil dan menengah diharapkan bisa memiliki keunggulan dari sisi pengelolaan pelanggan, produk maupun merek.
Hadir sebagai pembicara, Hermawan Kartajaya selaku Chairman & Co-Founder Indonesia Council for Small Business Chairman, Asia Council for Small Business Incoming Chair for International Council for Smal Business, dan Jacky Mussry selaku President Indonesia Council for Small Business, CEO & Dean MarkPlus Institute.
“Pemerintah, kemudian pengusaha, pebisnis, peneliti atau kampus, dan pembina, empat poin inilah yang akan kita masukkan elemennya ke dalam Galang UKM Indonesia keenam yang kita sebut GUKMI”, buka Hermawan Kartajaya pada bincang-bincang virtual bersama pegiat UKM Indonesia, Rabu (06/10/21).
Mengangkat topik Menjadi UKM Juara Kelas, Presiden ICSB kemudian menjelaskan “Untuk bisa menjadi juara kelas para pengusaha UKM harus memiliki pandangan yang lebih strategis. Ada yang seolah-olah menampik ini urusah korporasi besar, padahal UKM perlu memikirkan secara strategis. Kita juga melihat bahwa ini sudah bukan waktunya lagi UKM mainnya technical terus, jadi harus strategis.”, ujar Jacky Mussry.
Baca Juga: Komnas HAM Sebut Kebangkitan PKI hanya Isu Politik
“Dalam Galang UKM Indonesia 2021 ini ada 3 strategi terkait dengan pemasaran yang bisa dipertimbangkan untuk para pengusaha kecil dan menengah menjadi juara kelas yang akan dibahas selama 2 hari, strategi pengelolaan pelanggan, strategi pengelolaan produk, dan strategi pengelolaan merek.”, tambah Jacky.
Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Talkah Badrus yang turut hadir pada gelaran GUKMI hari ini memaparkan upaya pemerintah kaitannya dalam pengembangan UKM.
“Upaya kaitannya dalam menaik kelaskan ini tentu dari segi pemerintah adalah untuk pengembangan kawasan terintegrasi UMKM. Kemudian dari sisi digitalisasi bahwa memang UKM mau tidak mau harus masuk dalam jaringan atau digitalisasi. Terkait dengan inkubator bisnis yang tentu sangat diperlukan ini harus dilakukan pendampingan atau konsultasi bisnis dalam mengembangkan usaha.”
Lebih lanjut Talkah menyatakan “Begitu juga dengan skema pembiayaan, atau permodalan yang dibutuhkan bisnis. Terakhir adalah pengembangan rasio kewirausahaan, di Indonesia terkait dengan kewirausahaan, potensi untuk berkembang cukup bagus, dan dari segi demografi harus kita sambut”
Baca Juga: IBH Pastikan Pemkot Depok Sediakan Beberapa Program Untuk Pembinaan Lansia
“Dari sisi kuantitas, terdapat kurang lebih 64 juta UKM yang memiliki kontribusi pada PDB kurang lebih 62 persen. Di tahun 2024 kita harapkan naik kontribusinya menjadi 65 persen. Dari segi kontribusi ekspor juga demikian, dari 14 persen kita harapkan menjadi 21 persen. Demikian juga untuk program startup berbasis koperasi, kita harapkan dari 900 menjadi 3500 unit di akhir tahun 2024. Kemudian koperasi modern kami dorong menjadi 400 unit di 2024.”, tambah Talkah.
Perhelatan Galang UKM Indonesia juga dilengkapi dengan adanya penghargaan bagi para stakeholder
di Indonesia yang mampu mendukung keberlangsungan UMKM terutama selama masa pandemi.
Artikel Terkait
Perhelatan Miss Queen, Waketum PERSIS: Prihatin, Bukan Kemajuan Tapi Kebablasan Atas Kebebasan
Windows 11 Kini Telah Tersedia Di indonesia
Sidang Kasus Hoax Babi Ngepet Berlanjut, Jaksa Akan Hadirkan 2 Ahli Bahasa dari UPI dan Universitas Trisakti