Nasaruddin menjelaskan jika ada perbedaan ketinggian hilal dan sudut elongasi.
Jadi, meski Malaysia dan Brunei dekat dengan Indonesia, menurut garis sudut elongasi kedua negara berbeda.
Sehingga membuat kedua negara itu belum bisa menyaksikan hilal.
“Karena kita satu wilayah hukum, jadi kalau ada orang yang menyaksikan bulan lalu disumpah oleh Pengadilan Agama maka itu berlaku untuk seluruh Indonesia,” jelasnya.
Oleh karena itu, saat hilal terlihat di Aceh, maka penetapan awal Ramadhan berlaku untuk semua wilayah di Indonesia.
“Meskipun di sudut Aceh melihat, disaksikan, tapi itu juga berlaku untuk seluruh di ujung paling timur Indonesia karena kita satu wilayah hukum,” imbuh Nasaruddin.
3 Rangkaian Pelaksanaan Sidang Isbat
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Abu Rokhmad seperti dikutip dari laman resmi Kemenag mengatakan kalau ada 3 rangkaian dalam menjalankan sidang isbat untuk penentuan awal Ramadhan.
Pertama adalah pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.
Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.
Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.
“Kita berharap umat Islam di Indonesia bisa mengawali Ramadhan tahun ini secara bersama-sama,” ungkapnya.
***
Artikel Terkait
Apresiasi Presiden yang Izinkan Kejagung Bongkar Kasus Korupsi Pertamina, Mahfud MD: Kalau Ada Motif Politik, ya Terserah
Selain Program Makan Gratis Tetap Jalan di Sekolah, Ada Ribuan Paket Takjil di Masjid Raya Bandung hingga Buat Penumpang Trans Jakarta
8.400 Pegawai Sritex di PHK, Pemerintah Bongkar Nasib Karywan dan Pesangon yang Didapat
Sempat akan Dibantu Presiden, Ternyata Ini yang Menyebabkan Sritex Tutup dan PHK Seluruh Karyawannya
Hanya Beda 1 Nomor Tangki, Ini Perbedaan Insiden Kebakaran pada Tangki di Kilang Minyak Pertamina Cilacap pada Tahun 2025 dengan 2021