• Sabtu, 23 September 2023

Gambaran Duet Ganjar-Prabowo dan Ancaman PKB "Cerai" dengan Gerindra

- Senin, 26 Desember 2022 | 13:15 WIB

Edisi.co.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memberi sinyal bahwa mereka akan hengkang dari koalisi Gerindra-PKB apabila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memilih berduet dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk Pilpres 2024 mendatang.

Pasalnya, dalam survei Charta Politika Indonesia, apabila Ganjar menggandeng Prabowo sebagai cawapres, maka pasangan itu bisa menang dalam satu putaran saja.

PKB sebenarnya menginginkan ketua umum mereka, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, maju di Pilpres 2024.

Walhasil, apabila Prabowo tidak menggandeng Cak Imin sebagai cawapres, maka PKB bakal mencari koalisi lain yang bersedia mencalonkan Cak Imin. Sinyal PKB hengkang dari koalisi Gerindra-PKB pun kini makin menguat.

PKB yakin selalu menang di koalisi manapun Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda mengatakan pihaknya bakal mencari koalisi yang menawarkan kursi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) untuk Muhaimin Iskandar.

PKB meyakini di mana pun PKB berada, calon siapapun akan menang,” ujar Huda saat ditemui di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022). Kemudian, Huda mengisyaratkan PKB akan berpaling dari koalisi apabila Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak menjadi cawapres.

Baca Juga: Selama 29 Tahun, Dompet Dhuafa Berusaha Mengembangkan Layanan Ziswaf Sesuai Perkembangan Zaman

Hal itu dikatakannya saat ditanya apabila Cak Imin tidak menjadi cawapres dalam koalisi yang telah dibentuk bersama Partai Gerindra.

Huda mengungkapkan, PKB bertahan jika bisa mengantarkan Cak Imin mendapatkan tiket bakal RI-1 atau RI-2.

“Ya sampai kita cari koalisi (yang menawarkan) Cak Imin jadi capres atau cawapres,” ujar Huda.

Gerindra-PKB belum putuskan capres-cawapres Di sisi lain, Huda mengungkapkan, saat ini koalisi PKB-Gerindra masih belum memutuskan siapa figur capres-cawapres yang bakal diusung.

Berdasarkan kesepakatan koalisi, penentuan itu berada di tangan Prabowo dan Muhaimin Iskandar. Namun, sampai sekarang keputusan belum terwujud, kedua parpol pun masih mendorong pimpinannya untuk menjadi capres.

“Tapi sampai sekarang belum diputuskan, kami tetap punya mandatori kuat melalui muktamar, harus mencalonkan Gus Muhaimin sebagai capres, temen-temen Gerindra juga sama,” kata Huda. Skenario Ganjar-Prabowo diduga A1 Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin mengaku mendapatkan info A1 atau informasi terpercaya bahwa duet Ganjar-Prabowo bakal terjadi.

"Ya saya dapat informasi A1, ya bahwa skenario Ganjar-Prabowo itu mungkin terjadi. Karena apa? Karena saya melihat bisa saja pihak istana menginginkan dua pasangan calon," ujar Ujang saat dimintai konfirmasi, Senin (26/12/2022).

Ujang memaparkan, sejauh ini ada tiga nama yang punya elektabilitas tinggi sebagai capres.

Halaman:

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kearifan Komunikasi Medsos

Rabu, 24 Mei 2023 | 13:45 WIB

Kemenkes, Kabupaten Garut Menerapkan KLB Difteri

Rabu, 22 Februari 2023 | 10:05 WIB
X