Gambaran Duet Ganjar-Prabowo dan Ancaman PKB "Cerai" dengan Gerindra

photo author
- Senin, 26 Desember 2022 | 13:15 WIB

Mereka adalah Ganjar, Prabowo, dan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Apabila ketiga tokoh itu maju dengan pasangannya masing-masing, maka kemungkinan yang lolos ke putaran selanjutnya adalah Ganjar dan Anies.

"Prabowo bisa lewat, bisa kalah. Apalagi misalkan Prabowo berpasangan dengan Cak Imin, itu bisa kalah," tuturnya. Ujang menyebut Anies berpotensi menang di Pilpres 2024 ketika berhadapan dengan Ganjar. Menurut dia, hal tersebut tidak diinginkan oleh kelompok pendukung Ganjar, termasuk Istana.

"Nah kalau skenario 2 pasangan, maka skenario Anies dengan pasangannya, kalau Anies bisa dapat tiket, lalu Ganjar dengan pasangannya. Nah siapa? Kemungkinan bisa Ganjar dengan Prabowo," jelas Ujang.

"Bahkan saya tanyakan kepada pihak yang memberi informasi ke saya A1 itu. Kata saya, 'buat apa Pak Prabowo mau?' (Dijawab) 'Mau lah. Orang jadi Menteri Pertahanan saja mau. Apalagi menjadi cawapres'. Dan bisa menang ketika berpasangan dengan Ganjar," sambung dia.

Dia menilai, skenario Ganjar-Prabowo itu realistis bagi Prabowo, ketimbang harus kalah lagi. Ujang mengatakan, kans kemenangan duet Ganjar-Prabowo besar. "Bisa jadi cawapres dan kemungkinan menangnya tinggi.

Ya di politik bisa menang bisa kalah," kata Ujang. Maka dari itu, kata Ujang, bisa saja PKB mendengar informasi serupa sehingga mereka melempar sinyal untuk hengkang dari Gerindra.

Ujang mengatakan, PKB tidak mungkin berkoalisi dengan Gerindra jika tidak mendapatkan apa pun.

"Kalau Cak Imin tidak jadi cawapres, buat apa berkoalisi dengan Gerindra. Ya pilihan yang rasional hengkang dari koalisi Gerindra tersebut," ucapnya.

Sementara itu, Ujang melihat Prabowo kelihatannya juga tidak mau berpasangan dengan Cak Imin untuk Pilpres 2024. Ujang memandang PKB sudah realistis dan rasional jika keluar dari koalisi Gerindra-PKB.

Nasionalis bertemu nasionalis Selanjutnya, Ujang menyinggung sosok Prabowo dan Ganjar yang sama-sama berasal dari partai nasionalis.

Dia mengatakan hal tersebut tidak masalah lantaran bakal ada partai Islam yang mendukung pasangan ini.

"Kalau Ganjar dengan Prabowo, itu KIB juga pasti dukung Ganjar-Prabowo. Sudah selesai itu KIB masuk. Di situ kan ada partai Islam juga. Ada PAN dan PPP. Didukung juga oleh partai Islam. Jadi ini saya lihat kelihatannya tidak masalah dengan konteks itu," imbuh Ujang.

(Ket)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X