nasional

Banjir dan Longsor di Sumatera Utara Putus Akses Sebagian Wilayah, Ini Kata BNPB

Sabtu, 29 November 2025 | 13:21 WIB

Sementara untuk tanah longsor, wilayah terdampak meliputi Kelurahan Angin Nauli, Simare-mare, Sibolga Hilir, Hutabarangan, Huta Tonga dan Sibual-buali di Kecamatan Sibolga Utara.

Berikutnya Kelurahan Parombunan dan Aek Mani di Kecamatan Sibolga Selatan, Kelurahan Pancuran Bambu, Pancuran Dewa dan Pancuran Kerambil di Kecamatan Sibolga Sambas. Selanjutnya Kelurahan Pasar Belakang, Pasar Baru dan Pancuran Gerobak di Kecamatan Sibolga Kota.

Posko Pengungsian Sudah Dibentuk

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Tengah dan tim gabungan mendirikan tenda pengungsi serta mendistribusikan bantuan sembako kepada warga terdampak.

Namun, seluruh pendataan seperti jumlah warga dan wilayah terdampak bersifat sementara karena data masih berpotensi mengalami perkembangan sesuai dari hasil kaji cepat lanjutan di lapangan.

Banjir dan Longsor Pengaruhi Layanan Komunikasi

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan pada Kamis, 27 November 2025, menyatakan bahwa daerah terdampak banjir dan longsor akan mengalami gangguan layanan telekomunikasi.

Menurut Komdigi, wilayah yang mengalami gangguan layanan telekomunikasi di antaranya Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kota Sibolga.

Gangguan layanan telekomunikasi yang disebabkan oleh banjir memberi dampak pada matinya 495 site atau sekitar 1,42 persen dari total 34660 site eksisting di Provinsi Sumatera Utara.

“Site yang terdampak dan mengalami gangguan (down) disebabkan oleh terputusnya aliran listrik dari PLN dan gangguan transmisi,” tulis keterangan dari Komdigi pada Kamis, 27 November 2025.

“Operator seluler juga telah berupaya untuk memulihkan site yang down akibat gangguan transmisi dengan melakukan routing ke beberapa titik yang masih dapat terlayani dan saat ini masih dilakukan verifikasi untuk pengecekan lebih lanjut,” sambungnya.
***

Halaman:

Tags

Terkini