Edisi.co.id - Lapangan utama Jakarta Internasional Stadium (JIS) mulai melakukan uji coba pemasangan rumput. Diharapkan stadion utama JIS sudah bisa dimainkan (play-able) pada penghujung tahun ini.
Project Manager JIS, Arry Wibowo mengatakan, akselerasi pembangunan JIS terus dilakukan. Salah satu milestone terdekat yakni pemasangan rumput hybrid di lapangan utama.
"Pengerjaan harus didahului dengan uji coba pemasangan rumput. Sebelum digelar rumput, lapangan utama dibuat batu split dan di bawahnya banyak sekali jaringan utilitasnya. Gunanya, agar pada saat hujan lapangan tidak becek, karena bisa menyerap dalam hitungan detik. Lalu ada penyiraman otomatis melalui sprinkler untuk menjaga standar FIFA yang harus kita penuhi. Alhamdullilah saat ini sudah bisa kita lakukan uji coba pemasangan," ujar Arry, Senin (20/9).
Baca Juga: Gangguan Layanan Internet Indihome Telkom dan Telkomsel
Menurutnya, lapangan utama juga memiliki beberapa struktur seperti Geo Textile (Geotekstil) non-Woven. Ini merupakan sebuah jenis Geo Textile yang tidak teranyam, berbentuk seperti karpet kain.
"Fungsinya, pada pekerjaan tanah seperti mereduksi terjadinya penurunan setempat (differensial settlement) akibat tanah dasar yang lunak," terangnya.
Arry menjelaskan, selain sebagai stabilisator, Geo Textile non-Woven juga berfungsi sebagai separator atau pemisah untuk mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material lainnya, mencegah naiknya lumpur ke sistem pengerasan, agar tidak terjadinya pumpin effect yang akan mudah merusak pengerasan.
Baca Juga: BMKG : Potensi Hujan Lebat di Berbagai Wilayah Indonesia
"Salah satu kelebihan Geo Textile non-Woven adalah dapat membuat air melewati Geo Textile tetapi partikel tanah tertahan, hal ini karena Geo Textile non-Woven memiliki sifat permeable atau tembus air. Aplikasi sebagai filter biasanya digunakan pada proyek-proyek subdrain atau drainase bawah tanah," ungkapnya.
Untuk rumput di lapangan utama akan mengunakan rumput hybrid atau perpaduan antara rumput sintetis dan alami.
"Komposisinya, lima persen adalah rumput sintetis asal Italia berjenis Limonta dan 95 persennya rumput alami dengan jenis variestas Zoysia Matrella yang didatangkan langsung dari Boyolali, Jawa Tengah," imbuhnya.
Baca Juga: Generasi Emas : Kuat Iman, Tajam Ilmu
Dilanjutkan, Arry, kelebihan rumput hybrid, lapangan dapat digunakan hingga 1.000 jam pertandingan bila dibandingkan hanya menggunakan rumput natural yakni hanya 300 jam pertandingan.
"Penggunaan rumput hybrid ini memungkinkan JIS menghelat dua pertandingan dalam satu hari di pertandingan resmi berstandar FIFA," tandasnya.***